Ifonti.com – Harga emas Antam kembali mengukir sejarah, mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (6/10). Logam mulia ini melonjak signifikan sebesar Rp11.000 per gram, menembus level Rp2.250.000 per gram. Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang stagnan di kisaran Rp2.239.000 per gram, menandai pencapaian puncak baru bagi investasi emas di Indonesia.
Kenaikan fantastis ini tidak hanya berlaku untuk harga jual, melainkan juga memengaruhi harga buyback atau beli kembali. Antam menetapkan harga beli kembali emas sebesar Rp2.098.000 per gram, naik Rp11.000 dari akhir pekan lalu. Ini berarti para pemilik emas yang memutuskan untuk menjualnya hari ini berkesempatan meraih keuntungan yang lebih besar, memperkuat daya tarik harga buyback emas di pasar.
Bagi para investor yang telah memegang emas batangan sejak November 2022, lonjakan harga ini menjadi kabar gembira yang luar biasa. Kala itu, harga emas Antam berada di level Rp936.000 per gram. Sebagai ilustrasi, jika seseorang membeli 5 gram emas dengan total Rp4.680.000, kini nilai investasinya telah meroket hingga mencapai Rp10.490.000 (belum termasuk pajak). Artinya, dalam kurun waktu sekitar dua tahun, investor tersebut mampu meraup keuntungan bersih sekitar Rp5.810.000, sebuah potensi profit yang sangat menggiurkan.
Fenomena lonjakan harga emas ini tidak terlepas dari dinamika pasar global. Menurut Pengamat Komoditas, Ibrahim Assuaibi, prediksi harga emas dunia pekan ini akan bergerak di rentang support 3.823,9 dolar AS dengan resistance di 3.955,1 dolar AS. Ketidakpastian politik di Amerika Serikat, terutama terkait potensi shutdown pemerintah, membuat pasar cenderung dalam posisi wait and see terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed, yang secara langsung berdampak pada pergerakan logam mulia.
Meskipun demikian, Ibrahim menilai bahwa prospek harga emas masih sangat cerah dan berpeluang kembali melejit. Hal ini bisa terjadi jika tercapai kompromi antara Partai Republik dan Demokrat dalam pembahasan anggaran. “Emas masih menjadi instrumen aman yang sangat diminati,” jelas Ibrahim. Ia menambahkan saran strategis bagi para investor: “Bagi yang sudah memiliki emas, sebaiknya ditahan dulu untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Sementara itu, bagi yang belum memiliki, ini adalah kesempatan untuk masuk saat harga terkoreksi karena peluang kenaikan signifikan hingga akhir tahun tetap terbuka lebar.”