Bank Amar Punya Pemegang Saham Baru, Konglomerat Keuangan Asal Jepang SBI Holdings

JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mengumumkan tonggak sejarah penting dengan resminya SBI Holdings, konglomerat jasa keuangan terkemuka asal Jepang, sebagai salah satu pemegang saham perseroan. Langkah ini menandai babak baru bagi bank digital AMAR dalam memperkuat posisinya di lanskap keuangan Indonesia.

Dengan kepemilikan saham kini mencapai lebih dari 5%, SBI Holdings otomatis menempati posisi pemegang saham institusional terbesar ketiga di Amar Bank, berdiri sejajar di belakang Tolaram Pte.Ltd dan PT Jagat Raya Imajinasi. Ini mengukuhkan kepercayaan investor global terhadap potensi pertumbuhan AMAR.

Menanggapi perkembangan ini, Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menyatakan komitmen kuat perseroan untuk membangun kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan di bawah naungan pemegang saham baru ini. Harapannya, sinergi ini akan menjadi katalisator positif.

Vishal menambahkan, pemanfaatan ekosistem layanan keuangan SBI yang luas diharapkan dapat menciptakan transfer keahlian yang berharga, membangun sinergi yang kokoh, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi segmen ritel dan UMKM di seluruh Indonesia. Ini sejalan dengan visi Amar Bank untuk inovasi berkelanjutan.

Di samping itu, Amar Bank tak henti menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi, memperluas jangkauan inklusi keuangan, dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi jutaan nasabah ritel serta para pelaku UMKM yang selama ini belum terlayani secara optimal di Indonesia. Fokus ini tetap menjadi prioritas utama.

Dari sisi Tolaram, sebagai pemegang saham pengendali Amar Bank, MD Fintech & Infrastructure Navin Nahata menyambut baik kehadiran SBI Holdings. Ia meyakini, masuknya SBI ke jajaran pemegang saham semakin memperkuat validasi atas strategi dan misi Amar Bank untuk merevolusi layanan perbankan bagi segmen ritel dan UMKM.

Navin menegaskan, langkah strategis ini diyakini akan mempercepat implementasi peta jalan Amar Bank. Hal ini diharapkan mampu memperluas akses layanan, meningkatkan pengalaman nasabah, serta mengukir dampak berkelanjutan bagi segmen ritel dan UMKM di seluruh pelosok Indonesia.

Investree Pangkas Kepemilikan, Investor Baru Masuk jadi Pemegang Saham AMAR
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 7 Oktober 2025, komposisi pemegang saham AMAR yang menggenggam lebih dari 5% adalah sebagai berikut: Tolaram PTE. LTF memimpin dengan porsi 75,25%, diikuti oleh Jagat Raya Imajinasi sebesar 6,59%, Investree Singapore PTE. LTD. dengan 5,63%, dan Bank of Singapore Limited sebesar 5,91%.

BI Rate Turun, Begini Kebijakan Bunga Deposito dan Kredit Bank Digital AMAR
Kinerja Bank Amar
Beralih ke kinerja keuangan, emiten bank digital PT Bank Amar Tbk. (AMAR) berhasil membukukan performa positif sepanjang paruh pertama tahun 2025. Laba bersih perseroan tercatat melonjak 20,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp117,99 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp97,79 miliar. Ini menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan pertumbuhan signifikan pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Amar Bank yang naik 18,3% yoy, mencapai Rp639,5 miliar pada semester I/2025 dari Rp540,57 miliar pada semester I/2024. Hal ini mengindikasikan efisiensi operasional yang baik.

Secara lebih rinci, pendapatan bunga perseroan melesat 19,01% yoy menjadi Rp680,42 miliar dari Rp571,7 miliar. Namun, perlu dicatat bahwa beban bunga juga mengalami peningkatan sebesar 31,4% yoy, dari Rp31,14 miliar menjadi Rp40,92 miliar, merefleksikan dinamika pasar bunga.

Di sisi lain, Bank Amar mencatat lonjakan pada kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 36,3%, mencapai Rp463,96 miliar pada semester I/2025, naik dari Rp340,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menjadi area yang memerlukan perhatian lebih.

Kendati demikian, penyaluran kredit tetap menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga akhir Juni 2025, total kredit yang berhasil disalurkan Bank Amar mencapai Rp3,55 triliun, melonjak 26,5% dibandingkan Rp2,81 triliun pada semester I/2024. Ini membuktikan ekspansi bisnis yang agresif.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Amar melonjak drastis hingga 99,1% yoy menjadi Rp1,77 triliun, dari sebelumnya Rp886,9 miliar. Kenaikan DPK ini juga didukung oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang melejit 178,8% menjadi Rp680,31 miliar. Alhasil, total aset Bank Amar secara keseluruhan turut tumbuh 27,4% yoy, mencapai Rp5,58 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp4,38 triliun. Angka-angka ini mencerminkan fondasi keuangan yang semakin kokoh.