Pede IHSG Naik, Purbaya: Saya Pikir to the moon Mungkin 10 Tahun Lagi

PIKIRAN RAKYAT – Optimisme merebak di kalangan pasar modal Indonesia setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung menguat “to the moon”. Prediksi ini, menurutnya, sejalan dengan berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang digulirkan oleh pemerintah untuk mendukung perekonomian nasional.

Dalam Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan RI yang berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025, Purbaya menyampaikan pandangannya yang bullish. “Saya pikir IHSG akan cenderung naik terus, mungkin 10 tahun lagi seperti yang saya bilang tadi. Jadi, in short IHSG to the moon,” tegas Purbaya, menggambarkan proyeksinya terhadap kinerja pasar modal jangka panjang.

Purbaya lebih lanjut menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan masih memiliki ketersediaan anggaran yang signifikan, siap untuk dialokasikan guna mendukung dan mengembangkan pasar modal Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan yang terjadi di sektor pasar modal merupakan cerminan langsung dari perkembangan positif ekonomi nasional secara keseluruhan.

Anggito Abimanyu Jadi Ketua LPS, Purbaya Kehilangan Satu Wamenkeu: Dua Cukup, Irit Gaji

“Saya masih punya uang cukup banyak untuk menambah lagi kalau diperlukan. Tapi, otomatis kalau ekonominya bagus, pasar saham naik. Jadi, pergerakan di pasar saham menggambarkan ekspektasi investor untuk ke depannya kita seperti apa,” jelas Purbaya, menyoroti korelasi kuat antara kinerja ekonomi makro dan pergerakan indeks saham.

Sebelumnya, pemerintah telah mengimplementasikan kebijakan penting berupa injeksi likuiditas senilai Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke perbankan Himbara. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan bagi sektor keuangan.

Mantan Ketua LPS tersebut menjelaskan, “Kan likuiditas baru kurang dari satu bulan berjalan, tidak mungkin tiba-tiba lari. Tapi, mereka bisa hitung ke depan akan seperti apa ekonominya, dan saya pikir dengan diskusi tadi, mereka akan lebih yakin bahwa perbaikan sifatnya struktural dan akan berkembang terus ke depan.” Injeksi likuiditas ini dipandang sebagai fondasi perbaikan ekonomi yang bersifat mendasar dan berkelanjutan.

Purbaya menambahkan bahwa pergeseran penempatan dana sebesar Rp200 triliun tersebut dipastikan akan berkontribusi dalam menurunkan biaya dana (cost of money) di pasar keuangan. Hal ini terjadi karena bank tidak lagi perlu bersaing secara agresif dengan menaikkan bunga untuk menarik dana, sehingga menciptakan kondisi pasar yang lebih stabil dan efisien.***