100 Hari Penentuan: Bitcoin Parabola atau Akhir Bull Market?

Bitcoin (BTC) kini berada di ambang persimpangan jalan yang krusial, berpotensi menuju fase “parabola” atau justru mengakhiri siklus bull market-nya dalam kurun waktu 100 hari ke depan. Proyeksi dramatis ini muncul dari analisis volatilitas harga terbaru yang menarik perhatian para pelaku pasar kripto.

Trader terkemuka, Tony “The Bull” Severino, menyoroti indikator Bollinger Bands, sebuah alat klasik yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan memprediksi pergerakan harga. Menurut Severino, indikator ini kini menampilkan “ketegangan” ekstrem pada grafik mingguan Bitcoin, menandakan bahwa pasar sedang menahan napas menjelang pergerakan signifikan.

Severino memaparkan bahwa Bitcoin dihadapkan pada dilema breakout yang krusial, apakah akan melesat naik atau justru merosot tajam. “BTCUSD saat ini belum mampu menembus upper band dengan kekuatan signifikan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa berdasarkan pola konsolidasi sebelumnya, mungkin dibutuhkan waktu lebih dari 100 hari untuk mencapai breakout atau breakdown yang valid. Sinyal kunci, menurut Severino, adalah breakout bersih melalui salah satu band dengan satu candle harian, meskipun ia juga memperingatkan akan adanya potensi “head fake” atau jebakan pasar, seperti pergerakan di atas US$126.000 yang bisa saja merupakan ilusi sebelum tren sesungguhnya terbentuk.

Di tengah analisis Severino, pandangan lain datang dari analis Rekt Capital. Ia berpendapat bahwa siklus harga BTC cenderung semakin panjang, bukan memendek. Oleh karena itu, kemungkinan Bitcoin telah mencapai puncaknya saat ini dinilai rendah. Rekt Capital juga menyinggung potensi dimulainya fase price discovery uptrend, yang dapat menjadi pendorong pergerakan harga Bitcoin ke level yang lebih tinggi lagi.

Menggabungkan kedua perspektif ini, Severino menyimpulkan bahwa breakout Bollinger Bands yang akan datang berpotensi menjadi penentu arah bull market Bitcoin: apakah aset kripto utama ini akan melonjak secara parabolik, atau justru menutup tiga tahun reli yang telah mencapai kematangannya. Keputusan pasar akan sangat bergantung pada kekuatan pergerakan harga dalam periode kritis ini.

Sebagai informasi terkini, mengutip data Coinmarketcap pada Kamis (9/10/2025) pukul 16.38 WIB, harga Bitcoin terpantau berada pada level US$121.807, menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,56% dalam 24 jam terakhir.

Ringkasan

Bitcoin berada di titik krusial yang dapat menentukan kelanjutan atau berakhirnya bull market dalam 100 hari ke depan. Analisis volatilitas menggunakan indikator Bollinger Bands menunjukkan adanya “ketegangan” ekstrem yang mengindikasikan pergerakan harga signifikan akan segera terjadi, dengan kemungkinan breakout ke atas atau breakdown ke bawah.

Trader Tony Severino menekankan pentingnya breakout bersih melalui salah satu band sebagai sinyal kunci, namun mewaspadai potensi jebakan pasar. Sementara itu, analis Rekt Capital berpendapat siklus harga Bitcoin cenderung memanjang, bukan memendek, sehingga puncak saat ini diragukan, dengan potensi fase price discovery uptrend. Harga Bitcoin saat ini berada di sekitar US$121.807.