Wall Street Reli! Harapan Damai Dagang AS-China Angkat Pasar

Setelah mengalami tekanan signifikan pada akhir pekan lalu, Wall Street bangkit kuat pada hari Senin, mencatatkan kenaikan substansial di seluruh indeks utama. Investor kembali menunjukkan minat pada aset berisiko menyusul sinyal positif dari Presiden Donald Trump terkait meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 517,17 poin (1,14%) ke posisi 45.996,77, sementara S&P 500 menguat 99,81 poin (1,52%) menjadi 6.652,32. Kinerja paling impresif ditunjukkan oleh Nasdaq Composite yang melesat 455,47 poin (2,05%), mencapai level 22.659,90.

Meredanya Ketegangan Perdagangan

Pemicu utama sentimen positif ini berakar dari potensi meredanya sengketa dagang AS-China. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengindikasikan bahwa Presiden Trump dijadwalkan untuk bertemu dengan pejabat China di Korea Selatan, sebuah langkah yang diharapkan dapat meredakan ketegangan yang memuncak.

Situasi sempat memanas tajam pekan lalu ketika China mengumumkan perluasan kontrol ekspor untuk logam tanah jarang, memicu respons cepat dari AS. Trump kala itu merespons dengan mengancam tarif tambahan 100% untuk ekspor China ke AS dan pemberlakuan kontrol ekspor baru terhadap perangkat lunak penting buatan Amerika. Namun, pada akhir pekan, nada bicara Trump berubah menjadi lebih bersahabat dengan pernyataannya, “It will all be fine,” sembari menegaskan bahwa AS tidak berniat “membahayakan” China. Di sisi lain, meskipun China menyalahkan AS atas eskalasi tersebut, Beijing memilih untuk tidak mengambil tindakan balasan baru, menciptakan ruang untuk dialog.

Peter Cardillo, Kepala Ekonom di Spartan Capital Securities, menyoroti bahwa pasar kini ditopang oleh beberapa faktor fundamental. Kombinasi dari ekspektasi laporan keuangan korporat yang akan datang, perkembangan positif di Israel, dan harapan akan tercapainya kesepakatan perdagangan dengan China menjadi fondasi penguatan ini. Kenaikan Wall Street juga diperkuat oleh kabar baik dari Timur Tengah, di mana Hamas telah menyerahkan kelompok pertama sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Trump, menandai langkah signifikan menuju penyelesaian konflik dua tahun di Gaza.

Kinerja Sektor dan Saham Unggulan

Penguatan pasar tercermin dari kinerja solid di berbagai sektor. Sektor teknologi memimpin dengan kenaikan 2,5%, didorong oleh saham-saham raksasa seperti Nvidia yang naik 3% dan Broadcom yang melonjak 9,1%. Broadcom menjadi perhatian khusus setelah mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor AI internal, memberikan dorongan signifikan. Sejalan dengan itu, indeks semikonduktor juga menunjukkan performa cemerlang dengan kenaikan 4,4%, turut menopang penguatan Nasdaq.

Di sisi lain, sektor keuangan juga mencatatkan kenaikan 0,9%, sementara sektor barang konsumsi pokok (consumer staples) sedikit melemah 0,4%. Sektor barang konsumsi diskresioner (consumer discretionary) tidak ketinggalan dengan penguatan 1,4%, ditopang oleh Tesla yang naik 2,6%.

Beberapa saham unggulan lain juga memberikan kontribusi signifikan terhadap reli ini:

  • JPMorgan Chase & Co. naik 2,5% setelah mengumumkan rencana investasi strategis senilai US$1,5 triliun.
  • Oracle menguat 5,4% menyusul kenaikan target harga oleh sejumlah broker.
  • Estee Lauder melonjak 7,5% setelah mendapatkan peningkatan peringkat (upgrade rating) dari Goldman Sachs.
  • Berbeda nasib, saham Fastenal Corp. turun 4,7% karena hasil laba kuartal ketiga yang berada di bawah ekspektasi pasar.

Fokus Investor pada Musim Laporan Keuangan

Meski pasar bergairah, perhatian investor kini mulai beralih pada musim laporan keuangan yang akan segera dibuka minggu ini. Bank-bank besar AS seperti JPMorgan, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo dijadwalkan merilis laporan kuartalan mereka pada hari Selasa, menandai dimulainya periode krusial ini.

Musim laporan keuangan kali ini akan menjadi ujian penting dan barometer baru bagi kondisi ekonomi AS. Hal ini semakin diperparah oleh penundaan rilis data resmi utama akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) yang telah berlangsung selama 13 hari. Menurut Scott Bessent, shutdown ini mulai menunjukkan dampak negatif pada ekonomi serta program bantuan bagi petani di AS.

Di tengah dinamika pasar ini, gambaran teknis menunjukkan dominasi pembeli. Di Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham yang menguat mengungguli yang melemah dengan rasio 4,91:1. Serupa di Nasdaq, rasio penguatan terhadap pelemahan mencapai 2,99:1. Sementara S&P 500 tidak mencatatkan rekor tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir, Nasdaq menunjukkan aktivitas yang lebih bervariasi dengan 41 saham mencapai titik tertinggi baru, namun juga mencatat 52 saham mencapai titik terendah baru dalam periode yang sama.

Ringkasan

Wall Street mengalami reli yang signifikan pada hari Senin, didorong oleh harapan meredanya ketegangan perdagangan AS-China. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan substansial, dipicu oleh indikasi pertemuan antara Presiden Trump dan pejabat China. Sentimen positif juga dipengaruhi oleh perkembangan positif di Timur Tengah terkait pembebasan sandera Israel.

Kinerja sektor teknologi memimpin penguatan pasar, dengan saham seperti Nvidia dan Broadcom mencatatkan kenaikan signifikan. Sektor keuangan juga menguat, sementara sektor barang konsumsi pokok sedikit melemah. Fokus investor kini tertuju pada musim laporan keuangan yang akan datang, dengan bank-bank besar AS dijadwalkan merilis laporan kuartalan mereka.