Menkeu Purbaya Minta Tolong kepada JP Morgan, untuk Apa?

Ifonti.com JAKARTA. JP Morgan Chase Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung program ekonomi pemerintah, menyusul pengakuan bahwa mereka dimintai bantuan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Bantuan ini bertujuan untuk menjaga sentimen pasar tetap positif dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Giosha Ralie, Senior Country Officer JP Morgan Chase Bank Indonesia, menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan Kementerian Keuangan baru-baru ini, dibahas berbagai program pemerintah yang esensial. Fokus utama adalah memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai di pasar untuk menopang perputaran roda ekonomi. Selain itu, upaya pembenahan di sektor perpajakan dan bea cukai juga menjadi perhatian, yang menurut Ralie, merupakan langkah positif dan sangat diharapkan oleh pasar.

Ralie, yang akrab disapa Gio, menambahkan bahwa tidak ada permintaan khusus yang memberatkan dari Menkeu Purbaya. Namun, pihaknya memang diminta untuk turut memastikan sentimen pasar bergerak ke arah yang konstruktif. Mengingat posisi perbankan yang berhubungan langsung dengan para peminjam (borrowers), JP Morgan percaya dapat berjalan seiring dengan program pemerintah dan memberikan dukungan agar ekosistem pasar dapat berfungsi lebih teratur dan stabil.

Sejalan dengan komitmen tersebut, JP Morgan Sekuritas Indonesia sebelumnya telah merilis proyeksi optimistis untuk perekonomian nasional. Riset mereka menunjukkan proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2026 dapat mencapai 5,4%. Selain itu, pendapatan fiskal juga diestimasikan akan mengalami pertumbuhan tahunan yang solid sebesar 9,8%, menandakan prospek keuangan negara yang membaik.

Dari perspektif pasar modal, riset JP Morgan Sekuritas Indonesia tertanggal 27 September 2025 memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melonjak hingga level 8.500 dalam 12 bulan ke depan. Proyeksi ini memberikan gambaran harapan akan performa pasar saham yang kuat di masa mendatang.

Dalam analisis sektoral, JP Morgan melakukan penyesuaian peringkat beberapa sektor kunci. Sektor industri berhasil dikerek peringkatnya menjadi overweight, menunjukkan keyakinan terhadap potensi pertumbuhan di sektor ini. Sebaliknya, rating sektor energi diturunkan menjadi underweight, didasari oleh outlook yang kurang menggembirakan terkait pasokan dan permintaan batubara.

Kendati demikian, JP Morgan tetap mempertahankan peringkat overweight pada sektor konsumer. Keputusan ini didasari oleh fokus stimulus pemerintah yang diarahkan pada peningkatan konsumsi domestik. Untuk saham pilihan, JP Morgan merekomendasikan beberapa emiten terkemuka, antara lain: BBCA, AMRT, ICBP, MAPI, ISAT, GOTO, ASII, CTRA, PWON, dan ATNM.

Ringkasan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta bantuan JP Morgan Chase Bank Indonesia untuk menjaga sentimen pasar tetap positif dan mendukung pertumbuhan ekonomi. JP Morgan berkomitmen untuk mendukung program ekonomi pemerintah, termasuk memastikan ketersediaan likuiditas dan pembenahan sektor perpajakan dan bea cukai.

JP Morgan Sekuritas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2026 mencapai 5,4% dan pertumbuhan pendapatan fiskal 9,8%. Mereka juga memproyeksikan IHSG berpotensi mencapai 8.500 dalam 12 bulan ke depan, serta merekomendasikan beberapa saham unggulan seperti BBCA, AMRT, dan GOTO. Mereka menaikkan peringkat sektor industri menjadi overweight dan menurunkan peringkat sektor energi menjadi underweight.