Ifonti.com JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan pengumuman Unusual Market Activity (UMA), menandakan adanya pergerakan harga saham yang tidak biasa pada empat emiten. Langkah ini diambil BEI untuk melindungi investor dan menjaga transparansi di pasar modal.
Keempat emiten yang kini menjadi sorotan BEI adalah PT Singaraja Putra Tbk (SINI), PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI). Pergerakan saham keempat perusahaan ini terpantau melonjak signifikan, memicu perhatian serius dari otoritas bursa.
Meskipun demikian, BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA bukanlah indikasi langsung adanya pelanggaran peraturan di bidang pasar modal. “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” jelas Bursa dalam pernyataan resminya yang dikutip Reuters, menekankan perlunya kewaspadaan namun tanpa asumsi dini.
Secara khusus, saham SINI bukan kali pertama menarik perhatian Bursa. Emiten ini telah dua kali dipantau BEI pada tahun 2025, yakni pada tanggal 30 Januari dan 9 Mei lalu, menunjukkan pola pergerakan harga yang berulang dan membutuhkan analisis lebih lanjut.
Perhatikan Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG dari RHB Sekuritas Hari Ini (15/10)
Menilik data dari RTI, kinerja saham-saham ini memang mencuri perhatian pasar. Saham GIAA, misalnya, ditutup pada level Rp 114 per saham di akhir perdagangan Selasa (14/10) kemarin. Maskapai penerbangan nasional ini mencatat kenaikan impresif sebesar 18,75% dalam sepekan terakhir dan melonjak 60,56% dalam sebulan terakhir. Sejak awal tahun, kinerja GIAA bahkan meroket 107,27% Year-to-Date (YTD), menunjukkan potensi pemulihan yang kuat.
Sementara itu, saham SINI mengakhiri perdagangan kemarin di level Rp 5.600 per saham, dengan kenaikan 16,67% dalam sepekan dan 43,59% dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian, kenaikan YTD SINI relatif lebih moderat di angka 12%, menandakan lonjakan terkini lebih mendominasi pergerakan.
Tidak kalah menawan, saham MOLI ditutup pada posisi Rp 340 per saham kemarin. Emiten ini membukukan kenaikan signifikan sebesar 25,93% dalam sepekan dan melesat 57,41% dalam sebulan. Sejak awal tahun, MOLI telah terbang tinggi hingga 58,88% YTD, mencerminkan minat investor yang besar.
Terakhir, saham MHKI juga menunjukkan performa yang patut dicermati. Ditutup di level Rp 290 per saham kemarin, MHKI mencatatkan kenaikan 9,02% dalam sepekan dan 45% dalam sebulan terakhir. Kinerja YTD MHKI paling fantastis di antara keempatnya, mencapai 205,26% sejak awal tahun, menjadikannya salah satu saham dengan performa terbaik di bursa.
Melihat fenomena pergerakan harga saham yang tidak biasa ini, Bursa Efek Indonesia mengimbau para investor untuk senantiasa berhati-hati dan melakukan analisis mendalam. BEI secara aktif mencermati perkembangan pola transaksi saham-saham ini dan menyarankan beberapa langkah penting bagi para pelaku pasar sebelum mengambil keputusan investasi.
Pertama, investor disarankan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa. Informasi ini krusial untuk memahami alasan di balik lonjakan harga atau aktivitas tidak biasa.
Kedua, sangat penting untuk mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya. Transparansi dan fundamental perusahaan yang solid adalah kunci dalam setiap keputusan investasi yang bijak.
GIAA Chart by TradingView
Ketiga, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), karena hal ini dapat mempengaruhi valuasi saham secara signifikan.
Terakhir, BEI mengingatkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Kehati-hatian dan pertimbangan matang adalah modal utama di tengah dinamika pasar modal yang fluktuatif.