IHSG Hari Ini: Terkoreksi! AMRT, MBMA, UNVR Jadi Pemberat LQ45

Ifonti.com, JAKARTA. IHSG menutup perdagangan Rabu (6/8/2025) dengan pelemahan tipis sebesar 11,43 poin atau 0,15%, mengunjungi level 7.503,75. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif.

Aktivitas perdagangan hari ini terbilang ramai. Tercatat sebanyak 320 saham mengalami penguatan, sementara 270 saham lainnya melemah. Sebanyak 215 saham berada dalam posisi stagnan, tidak menunjukkan pergerakan signifikan.

Performa sektoral pun beragam. Lima sektor berhasil mencatatkan kenaikan, sedangkan enam sektor lainnya mengalami penurunan. Kenaikan paling signifikan terlihat pada sektor barang baku (1,82%), disusul sektor perindustrian (1,69%), dan sektor barang konsumen siklikal (1,48%). Ketiga sektor ini menjadi penopang utama IHSG di tengah pelemahan sektor lain.

Di sisi lain, sektor barang konsumen non-siklikal mengalami penurunan terdalam, mencapai 1,01%. Meskipun sektor infrastruktur juga menunjukan kenaikan, yaitu 0,54% dan 0,27%, namun kenaikan tersebut tidak mampu mengimbangi pelemahan sektor lainnya.

Secara keseluruhan, volume perdagangan saham mencapai 28,17 miliar saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp 15,18 triliun. Angka ini menunjukkan masih tingginya minat investor terhadap pasar modal Indonesia, meskipun IHSG mengalami sedikit koreksi.

Performa Top Gainers LQ45:

  1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) : 5,42%
  2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) : 4,76%
  3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) : 4%

Performa Top Losers LQ45:

  1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) : -4,13%
  2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) : -3,61%
  3. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) : -3,61%

IHSG Turun 0,01% ke 7.514,66 di Sesi I Rabu (6/8), MBMA, AKRA, UNVR Jadi Top Losers

Ringkasan

IHSG pada Rabu (6/8/2025) ditutup melemah tipis 0,15% atau 11,43 poin ke level 7.503,75. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan jumlah saham yang menguat lebih banyak dari yang melemah, meskipun performa sektoral beragam. Sektor barang baku, perindustrian, dan barang konsumen siklikal menjadi penopang utama, sementara sektor barang konsumen non-siklikal mengalami penurunan terdalam.

Volume perdagangan mencapai 28,17 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,18 triliun. Saham INCO, ANTM, dan PGAS menjadi top gainers di LQ45, sedangkan AMRT, MBMA, dan UNVR menjadi top losers. Secara keseluruhan, pasar modal Indonesia masih menunjukkan minat investor yang tinggi meskipun terjadi koreksi pada IHSG.