Dana Moneter Internasional (IMF) telah merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Angka optimistis ini sedikit melampaui estimasi sebelumnya pada Juli 2025 yang menetapkan pertumbuhan di level 4,8 persen.
Proyeksi terbaru yang mengindikasikan resiliensi ekonomi nasional ini tercatat dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2025, yang secara resmi dirilis pada Rabu (15/10). Dana Moneter Internasional menjelaskan bahwa proyeksi staf mereka didasarkan pada tinjauan anggaran terbaru, dilengkapi dengan ekstrapolasi menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal yang diproyeksikan, serta mempertimbangkan kebijakan pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam jangka menengah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan pertemuan virtual penting dengan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. Dalam diskusi tersebut, IMF secara konsisten memandang ekonomi Indonesia sebagai “bright spot” atau titik terang di tengah lanskap ketidakpastian ekonomi global yang terus bergejolak.
Purbaya, melalui akun Instagram resminya @menkeuri pada Minggu (13/10), mengungkapkan bahwa penilaian positif IMF ini didasarkan pada sejumlah faktor kunci. Di antaranya adalah reformasi kelembagaan yang progresif, pembentukan Danantara, inisiatif hilirisasi sumber daya alam, dukungan likuiditas yang strategis, optimalisasi potensi generasi muda, serta keberhasilan pemerintah dalam meredam keresahan publik. Semua elemen ini secara kolektif menjadi penentu keberhasilan ketahanan ekonomi Indonesia.
Dia menambahkan, kebijakan fiskal pemerintah saat ini yang bersifat pro-pertumbuhan namun tetap menjunjung tinggi disiplin anggaran menjadi nilai tambah yang signifikan bagi kepemimpinan pemerintah. Fundamental ekonomi yang kuat, konsistensi dalam menjaga disiplin fiskal, serta sektor swasta yang adaptif dan tangguh, juga turut menjadi faktor utama yang menegaskan posisi Indonesia di kancah global.
Dengan berbagai capaian ini, IMF meyakini bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk tidak hanya menjaga ketahanan ekonominya, tetapi juga mencapai pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang.
Ringkasan
Dana Moneter Internasional (IMF) optimis dan merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9% untuk tahun 2025 dan 2026. Proyeksi ini tertuang dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2025. IMF menjelaskan bahwa proyeksi tersebut didasarkan pada tinjauan anggaran terbaru serta mempertimbangkan kebijakan pengeluaran dan pendapatan pemerintah.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebutkan bahwa IMF memandang ekonomi Indonesia sebagai “titik terang” di tengah ketidakpastian ekonomi global. Penilaian positif ini didasarkan pada reformasi kelembagaan, hilirisasi sumber daya alam, dukungan likuiditas, dan disiplin fiskal. IMF meyakini Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan.