Waskita Beton (WSBP) Catat Rugi Rp 324,21 Miliar per Kuartal III 2025

Ifonti.com JAKARTA. Kinerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menunjukkan tantangan signifikan hingga akhir September 2025. Perseroan masih membukukan rugi bersih pada kuartal III-2025, meski dengan adanya perbaikan yang cukup berarti dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2025, WSBP mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 324,21 miliar. Angka ini menandai penurunan kerugian yang substansial, yakni hampir separuhnya dari rugi bersih Rp 640,65 miliar yang tercatat pada akhir September 2024. Di sisi lain, pendapatan usaha WSBP mengalami penurunan 12,45% secara tahunan (YoY), menjadi Rp 1,33 triliun. Penurunan ini terjadi dari Rp 1,52 triliun yang dibukukan pada kuartal III 2024.

Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, mengungkapkan bahwa kontributor terbesar pendapatan perseroan berasal dari segmen beton precast, yang menyumbang Rp 528,66 miliar atau 45,26% dari total pendapatan usaha. Selanjutnya, segmen beton readymix & quarry memberikan kontribusi Rp 358,99 miliar (30,73%), diikuti oleh jasa konstruksi sebesar Rp 280,51 miliar (24,01%).

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan WSBP juga berhasil ditekan. Perseroan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 966,67 miliar per 30 September 2025, menurun dari Rp 1,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, laba kotor perusahaan tercatat Rp 201,49 miliar di kuartal III 2025, mengalami penurunan 18,15% YoY dari Rp 246,20 miliar, dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 17,25%.

Penurunan kerugian bersih WSBP pada periode ini salah satunya ditopang oleh efisiensi yang signifikan pada Beban Umum dan Administrasi, yang menurun 21,01% YoY menjadi Rp 273,47 miliar. Selain itu, perseroan juga membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 61,65 miliar, yang sebagian besar diperoleh dari hasil pelepasan aset atau asset disposal.

Dari aspek restrukturisasi keuangan, WSBP terus menunjukkan komitmen kuat dalam memenuhi kewajiban. Perseroan telah sukses membayarkan Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) Tahap VI senilai Rp 112,34 miliar, sehingga total pembayaran kumulatif telah mencapai Rp 541,74 miliar. Lebih lanjut, pada Juli 2025, WSBP juga telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) Tahap V sebesar Rp 47,96 miliar, menjadikan total konversi saham mencapai Rp 1,55 triliun, atau sekitar 90,23% dari target konversi yang ditetapkan.

Adapun, posisi neraca WSBP per 30 September 2025 menunjukkan jumlah aset sebesar Rp 3,13 triliun, turun dari Rp 3,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Total liabilitas perseroan juga berhasil ditekan menjadi Rp 4,92 triliun di akhir September 2025, dari Rp 5,17 triliun di akhir Desember 2024. Namun, defiensi modal tercatat meningkat menjadi Rp 1,79 triliun di kuartal III 2025, naik dari Rp 1,55 triliun di akhir tahun 2024. Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat Rp 44,65 miliar, menurun dari Rp 63,88 miliar pada periode yang sama tahun lalu.