JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi kembali membuka perdagangan bagi lima saham yang sebelumnya dikenai suspensi. Keputusan penting ini berlaku efektif mulai sesi pertama perdagangan hari Senin, 20 Oktober 2025, menandai kembalinya saham-saham tersebut ke aktivitas pasar setelah periode “pendinginan”.
Adapun kelima emiten yang kembali aktif diperdagangkan adalah PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI), PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA), PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO), dan PT Green Power Group Tbk (LABA). Pembukaan kembali ini dinantikan oleh pelaku pasar yang mengikuti pergerakan saham-saham ini.
Keputusan pembukaan suspensi ini dikonfirmasi oleh Danny Yuskar Wibowo, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI. Dalam keterangannya pada Jumat (17/10/2025), Danny Yuskar Wibowo menyatakan, “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham FUJI, RMKE, SOFA, RMKO, dan LABA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 20 Oktober 2025.” Pernyataan ini sekaligus memberikan kepastian bagi para investor.
Sebelumnya, langkah suspensi atau penghentian sementara perdagangan kelima saham tersebut diberlakukan oleh BEI menyusul adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Lonjakan harga yang tajam ini menjadi pemicu utama intervensi bursa demi menjaga stabilitas pasar.
Kebijakan suspensi ini merupakan strategi “cooling down” yang diterapkan BEI untuk melindungi kepentingan investor. Tujuannya adalah meredam volatilitas dan memberi ruang agar pelaku pasar dapat mengevaluasi kondisi pasar dengan lebih cermat sebelum membuat keputusan investasi yang rasional.
Secara rinci, periode suspensi untuk masing-masing saham bervariasi. Saham FUJI telah disuspensi sejak 13 Oktober 2025, RMKE sejak 9 Oktober 2025, SOFA sejak 3 Oktober 2025, RMKO sejak 7 Oktober 2025, dan LABA merupakan yang terlama, yakni sejak 11 Juli 2025. Detail waktu suspensi ini menunjukkan lamanya periode jeda yang diberikan kepada masing-masing emiten.
Langkah penghentian sementara perdagangan saham ini secara fundamental bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat mempertimbangkan setiap keputusan investasi secara lebih matang, didukung oleh ketersediaan informasi yang transparan dan lengkap.
Sebagai bentuk komitmen terhadap integritas pasar, BEI juga secara tegas mengingatkan seluruh pihak yang berkepentingan, termasuk para investor dan analis, untuk senantiasa memperhatikan dan menganalisis keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing emiten terkait. Transparansi informasi dari emiten menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang rasional di pasar modal.