IHSG Ditutup Menguat 1,09% di Sesi I, Cek Proyeksinya di Sesi II

Pembukaan perdagangan sesi pertama pada Selasa, 21 Oktober 2025, membawa kabar positif bagi pasar modal Indonesia, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi dengan penguatan signifikan. IHSG melonjak 1,09% dan parkir di level 8.176, memberikan sinyal optimisme bagi investor di tengah dinamika pasar.

Analisis teknikal dari tim riset Phintraco Sekuritas turut menguatkan sentimen positif ini. Mereka mengidentifikasi adanya potensi Golden Cross pada indikator MACD, sementara Stochastic RSI terlihat bergerak ke atas dari area oversold. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang bergerak dalam rentang level 8120-8200 pada perdagangan Sesi II, seperti yang disampaikan dalam riset mereka pada Selasa, 13 Oktober 2025.

Kinerja IHSG yang impresif ini didorong oleh mayoritas sektor yang bergerak positif. Sektor Transportasi memimpin penguatan dengan melonjak 2,89%, namun kejutan datang dari sektor Infrastruktur yang melesat luar biasa hingga 12,07%. Tak ketinggalan, sektor Energi tumbuh 1,33%, Properti menguat 1,12%, Barang Baku naik 1,05%, Konsumsi Siklikal bertumbuh 0,95%, dan Keuangan naik tipis 0,55%.

Di sisi lain, beberapa sektor harus menghadapi tekanan dan bergerak melemah. Sektor Teknologi mengalami koreksi paling dalam sebesar 1,32%, diikuti oleh Konsumen Nonsiklikal yang terkikis 1,22%. Sektor Industri juga melemah 0,44%, dan Kesehatan ditutup turun tipis 0,02%.

Aktivitas perdagangan di bursa mencatatkan total volume transaksi mencapai 195,80 miliar lot saham, dengan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 11,88 triliun. Data menunjukkan, sebanyak 405 saham berhasil menanjak, 251 saham terkoreksi, dan 155 saham tetap stagnan.

IHSG Menguat ke 8.176,9 di Sesi Pertama, BBCA, MDKA, TLKM Jadi Top Gainers LQ45

Di antara deretan saham-saham yang meroket, terdapat tiga emiten yang tampil sebagai top gainers pada sesi perdagangan I hari ini:

  1. PT City Retail Developments Tbk (NIRO) memimpin dengan kenaikan fantastis 34,71%.
  2. PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) menyusul dengan penguatan 25%.
  3. PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) juga mengukir penguatan signifikan 25%.

Namun, tidak semua saham mampu mempertahankan kinerjanya. Berikut adalah daftar top losers yang mengalami tekanan jual cukup besar:

  1. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) anjlok 15%.
  2. PT Multipolar Technology Tbk (UANG) tergerus 14,99%.
  3. PT Dana Brata Luhur Tbk (HOPE) mencatat penurunan 14,98%.