Ifonti.com JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menghadapi tantangan dalam mencatatkan marketing sales hingga kuartal III-2025, yang menunjukkan pelemahan secara tahunan. Meskipun demikian, kinerja perseroan diproyeksikan akan tetap solid dalam jangka panjang, terutama ditopang oleh segmen pendapatan mal yang kuat dan berkelanjutan.
Kinerja prapenjualan atau marketing sales PWON tercatat menurun sepanjang Januari hingga September 2025, melemah 20% year-on-year (yoy) menjadi Rp 903 miliar. Angka ini melanjutkan tren penurunan yang terlihat pada semester I-2025, di mana prapenjualan tercatat turun 22% yoy menjadi Rp 603 miliar.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri Suweleh, dalam risetnya pada 29 Agustus 2025, menyoroti bahwa penurunan signifikan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya penjualan rumah tapak di Grand Pakuwon sebesar 64% yoy. Meskipun serapan dari kondominium menunjukkan perbaikan, peningkatannya belum cukup untuk menutupi penurunan pada segmen rumah tapak tersebut.
Melihat kondisi ini, Ismail memangkas estimasi prapenjualan PWON untuk sepanjang tahun 2025 sebesar 17%, menjadi Rp 1,27 triliun. Revisi perkiraan ini telah mempertimbangkan potensi penyerahan unit kondominium Bekasi (Amor/Bella) senilai Rp 500 miliar, serta pembukaan hotel Aloft Surabaya yang dijadwalkan pada kuartal IV-2025.
Lebih lanjut, untuk tahun fiskal 2026, Ismail juga merevisi turun estimasi pendapatan dari segmen mal dan hotel sekitar 3%, dari semula Rp 4,3 triliun menjadi Rp 4,2 triliun. Penyesuaian ini mencerminkan potensi penundaan proyek mal dan hotel yang direncanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
PWON Chart by TradingView
Meski demikian, pendapatan berulang (recurring income) menjadi penopang utama kinerja PWON. Pada semester I-2025, pendapatan berulang perseroan melonjak 10% yoy mencapai Rp 2,69 triliun. Peningkatan ini berhasil mengimbangi pelemahan pendapatan apartemen yang turun 16% yoy ke level Rp 679 miliar.
Secara keseluruhan, pendapatan PWON pada semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan positif 3% yoy, mencapai Rp 3,37 triliun. Ismail menjelaskan bahwa penguatan ini terutama didukung oleh kontribusi dari Mal Bekasi dan Pakuwon City yang baru, yang berhasil menambah 66.000 meter persegi Luas Bersih yang Disewakan (Net Leasable Area).
Mal Bekasi kini memegang peran signifikan, menyumbang sekitar 9% terhadap total pendapatan mal perseroan, naik drastis dari kontribusi 1% sepanjang tahun 2024. Ismail memperkirakan bahwa pendapatan berulang PWON akan terus bertumbuh secara stabil. Proyeksi ini didasarkan pada ekspansi mal yang berkelanjutan serta kemampuan perseroan dalam menjaga loyalitas penyewa. Oleh karena itu, Ismail merekomendasikan untuk beli saham PWON dengan target harga Rp 640 per saham.
Ringkasan
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengalami penurunan marketing sales hingga kuartal III-2025, terutama disebabkan oleh melemahnya penjualan rumah tapak. Meskipun demikian, pendapatan berulang dari segmen mal tetap menjadi penopang utama kinerja perusahaan, dengan kontribusi signifikan dari Mal Bekasi dan Pakuwon City.
Analis memproyeksikan pertumbuhan pendapatan berulang PWON akan stabil berkat ekspansi mal yang berkelanjutan dan kemampuan menjaga loyalitas penyewa. Walaupun ada revisi turun estimasi pendapatan dari segmen mal dan hotel karena potensi penundaan proyek di IKN, saham PWON direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga Rp 640 per saham.