Ifonti.com Di tengah suasana rapat serius membahas sistem keuangan negara, suasana mendadak mencair ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan candaan yang spontan dan mengundang tawa.
Momen sederhana namun hangat itu terjadi saat ia membandingkan ponsel miliknya dengan milik anak buahnya dan tanpa disangka, ponsel sang menteri ternyata kalah jauh.
Adegan penuh tawa ini terjadi dalam sesi penjelasan Purbaya mengenai perkembangan sistem Coretax, sebuah platform digital penting yang digunakan pemerintah dalam bidang keuangan dan administrasi perpajakan.
Namun di balik suasana formal, percakapan ringan itu menunjukkan sisi manusiawi seorang menteri yang tak segan menertawakan dirinya sendiri.
Ketika Ponsel Jadi Bahan Candaan di Tengah Rapat Serius
Ruang rapat yang awalnya dipenuhi pembahasan teknis soal perbaikan sistem, seketika berubah hangat ketika Purbaya memegang ponsel miliknya.
Ia saat itu sedang ingin menampilkan penjelasan terkait Coretax di layar besar di belakangnya.
Melihat sang menteri tampak kesulitan membaca dari jarak jauh, seorang staf sigap memberikan ponselnya yang menampilkan informasi lengkap soal sistem tersebut.
“Ini pak,” ujar sang bawahan sambil menyerahkan perangkatnya.
Purbaya pun menerima ponsel itu dan melirik sejenak. Ia tersenyum lebar, lalu tanpa ragu melontarkan komentar jenaka yang membuat semua yang hadir menahan tawa.
“Wah handphone lo bagus, gede lo ya,” katanya sambil tertawa ringan.
Tak berhenti di situ, ia kemudian membandingkannya dengan miliknya sendiri.
“Layarnya gede nih, layar gue kecil,” lanjutnya, kali ini disertai tawa lepas yang menular ke seluruh ruangan.
Sekilas, percakapan itu tampak sederhana. Tapi di tengah ketegangan rapat teknis yang sarat istilah dan angka, momen kecil itu menghadirkan kehangatan yang jarang muncul di ruang-ruang birokrasi.
Di Balik Tawa, Ada Pesan Sederhana tentang Kerendahan Hati
Bagi sebagian orang, candaan tersebut mungkin hal sepele. Namun bagi banyak pegawai di Kementerian Keuangan yang hadir, itu adalah potret nyata kerendahan hati Purbaya Yudhi Sadewa sosok menteri yang tak menjaga jarak dari bawahannya.
Alih-alih menonjolkan jabatan, Purbaya justru memperlihatkan dirinya sebagai rekan kerja yang bisa tertawa bersama.
Dalam konteks yang lebih luas, momen ini seakan menunjukkan bagaimana pemimpin bisa tetap sederhana di tengah kompleksitas tanggung jawab besar.
Di saat membahas sistem sebesar Coretax tulang punggung administrasi keuangan negara Purbaya tetap menghadirkan sisi hangat dan membumi.
Candaan soal layar ponsel yang kecil itu menjadi simbol sederhana: bahwa teknologi boleh canggih, jabatan boleh tinggi, tetapi manusia di baliknya tetap sama butuh tawa, jeda, dan keakraban.
Coretax: Sistem Serius di Balik Momen Penuh Tawa
Meski diselingi canda, pembahasan utama Purbaya tetap mengerucut pada sistem Coretax platform strategis yang menjadi pusat digitalisasi pajak dan pengelolaan data keuangan negara.
Sistem ini menjadi salah satu program penting Kementerian Keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan pajak nasional.
Namun siapa sangka, di balik pembahasan serius soal digitalisasi fiskal, justru muncul momen kecil yang menjadi sorotan publik.
Video singkat yang menampilkan tawa Purbaya saat membandingkan ponsel itu pun viral di media sosial, memperlihatkan sisi humoris dari seorang menteri yang dikenal tegas dan rasional.
Tawa yang Menginspirasi di Tengah Ketegangan Tugas Negara
Di era di mana pejabat publik kerap tampil kaku dan penuh protokol, Purbaya Yudhi Sadewa justru memperlihatkan wajah lain dari kepemimpinan.
Lewat satu kalimat ringan “HP lo bagus, layarnya gede, gue kecil” ia berhasil mencairkan suasana dan memperlihatkan bahwa di balik kebijakan besar dan angka triliunan rupiah, masih ada ruang untuk tawa dan keakraban manusiawi.
Rapat pun berlanjut dengan suasana yang lebih hangat. Di layar, sistem Coretax tetap jadi topik utama.
Tapi di hati para peserta, momen sederhana itu mungkin akan lebih lama diingat bukan karena teknologi, tapi karena ketulusan dan kelucuan yang lahir tanpa rekayasa.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJakarta)