Pembatalan Proyek PSEL Tangerang & Tangsel Pukul Harga Saham OASA Cs

Ifonti.com JAKARTA – Euforia kehadiran Danantara di balik proyek waste to energy (WTE) atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) sempat mendorong harga saham sejumlah emiten berportofolio pengolahan sampah melonjak.

Sejumlah emiten tersebut antara lain PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA), PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI), hingga PT Multi Hanna Kreasindo Tbk. (MHKI).

Rencananya, proyek PSEL akan dibangun di 33 lokasi prioritas. Kota Tangerang dan Tangerang Selatan di Provinsi Banten semula termasuk dalam daftar awal. Namun, regulasi terbaru yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto membatalkan kedua lokasi tersebut. Kabar ini langsung menekan harga saham-saham yang sebelumnya terdorong oleh sentimen proyek WTE Danantara di dua area ini.

: Bocoran Rencana IPO Anak Usaha Rukun Raharja (RAJA) Milik Hapsoro

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa pembatalan pembangunan proyek WTE di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan merupakan keputusan Presiden Prabowo sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025.

“Jadi perintah Perpres, pasalnya demikian, segala kegiatan yang belum dibangun dari Perpres Nomor 35 Tahun 2018 itu diakhiri,” katanya di Tangerang, dikutip dari Antara, Senin (27/10/2025).

: : Indeks Bisnis-27 Rebalancing: Simak Sektor dan Emiten Pilihan untuk Investor

Sebagai gantinya, proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik untuk dua kota tersebut akan digabung ke dalam proyek PSEL yang dipusatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Mauk, Kabupaten Tangerang.

“Danantara saat ini sedang melakukan kelas kualifikasi terhadap para developer, para pembangun, dengan tahapan-tahapan proses pengadaan barang dan jasanya. Jadi dalam waktu segera tentunya akan segera diputuskan pemenang dari pelaksanaan pembangunan PSEL untuk daerah aglomerasi Tangerang ini,” jelas Hanif.

: : Intip Daftar Saham Paling Berisiko Terimbas Wacana Pembobotan MSCI

Protech Mitra Perkasa Tbk. – TradingView

Berdasarkan catatan Bisnis, terdapat 15 proyek PSEL di 12 daerah yang dibangun berdasarkan Perpres Nomor 35 Tahun 2018. Di antaranya proyek PSEL Tangerang berkapasitas 40 megawatt (MW) yang dikerjakan PT Oligo Infra Swarna Nusantara, serta PSEL Tangerang Selatan berkapasitas 23 MW oleh PT Indoplas Energi Hijau—anak usaha PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA)—bekerja sama dengan China Tianying Inc. (CNTY).

Adapun Pasal 4 Perpres 109/2025 mengatur bahwa penyelenggaraan PSEL hanya dapat dilakukan di kota atau kabupaten yang memenuhi sejumlah kriteria. Antara lain, ketersediaan pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari selama masa operasional, alokasi APBD yang cukup untuk pengumpulan dan pengangkutan sampah, ketersediaan lahan pembangunan, serta komitmen penyusunan peraturan daerah tentang retribusi kebersihan.

Dalam beleid tersebut juga diatur bahwa Danantara sebagai lembaga dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia berwenang memilih badan usaha pengembang dan pengelola (BUPP) PSEL, baik melalui tender maupun penunjukan langsung.

Pemilihan BUPP PSEL dilakukan terhadap peserta yang memenuhi kriteria, di antaranya memiliki teknologi PSEL yang teruji dan termutakhir, kemampuan keuangan yang memadai, serta pengalaman dalam pengolahan sampah menjadi energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan.

Dalam keadaan tertentu, pemilihan BUPP PSEL oleh Danantara dapat dilakukan dengan mekanisme penunjukan langsung, seperti jika hanya ada satu peserta yang memenuhi syarat, lokasi berada dalam kondisi darurat sampah yang memerlukan penanganan segera, atau terdapat pengembang yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebelum berlakunya Perpres 109/2025.

Dampaknya pada penutupan perdagangan Senin (27/10/2025), saham MHKI turun 4,10% ke Rp234, BIPI melemah 3,45% ke Rp84, TOBA turun 6,25% ke Rp975, dan OASA merosot paling dalam sebesar 14,73% ke Rp220.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (28/10/2025), sebagian saham mulai menguat. Harga saham MHKI naik 1,71% ke Rp238, BIPI menguat 1,19% ke Rp85, dan TOBA naik 2,56% ke Rp1.000. Sementara itu, saham OASA yang terdampak paling besar belum bergerak dari level Rp220.