WTI Naik Tipis! Eskalasi Venezuela Picu Harga Minyak Dunia?

Ifonti.com, JAKARTA. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menunjukkan penguatan tipis pada hari Jumat (31/10), mencapai level US$ 60,5 per barel. Penguatan harga minyak mentah WTI ini dipicu oleh kekhawatiran akan eskalasi militer di Venezuela, yang untuk sementara berhasil menggeser dominasi pandangan pasar energi terkait kelebihan pasokan minyak global.

Menurut laporan dari Tradingeconomics pada Jumat (31/10), kenaikan harga komoditas ini didorong oleh potensi intervensi militer Amerika Serikat di Venezuela. Skenario ini, yang berpotensi menambah tekanan pada pasokan minyak dalam jangka pendek, muncul setelah pemerintahan Donald Trump sebelumnya memberlakukan sanksi AS terhadap raksasa energi Rusia, Rosneft dan Lukoil, dengan tujuan membatasi arus minyak mentah murah ke pasar Asia.

Namun, di sisi lain, produksi minyak global yang terus melonjak menjadi faktor penyeimbang yang menjaga ketersediaan pasokan minyak tetap melimpah. Kelompok produsen minyak utama, OPEC+, diperkirakan akan mengonfirmasi peningkatan produksi kartel sebesar 137.000 barel per hari untuk bulan Desember, sebagai bagian dari strategi mereka untuk merebut kembali pangsa pasar minyak.

Langkah OPEC+ ini sejalan dengan sinyal peningkatan tingkat produksi yang signifikan dari perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di Amerika Serikat dan wilayah Laut Utara, semakin memperkuat prospek pasokan minyak yang berlimpah.

Indikasi lain dari kelebihan pasokan global terlihat dari volume minyak mentah yang diangkut dalam tanker di lautan, yang pekan ini melonjak mencapai rekor tertinggi 1,4 miliar barel. Angka ini secara jelas mengisyaratkan peningkatan signifikan pada persediaan global dan menunjukkan tekanan jual yang berkelanjutan di pasar energi.

Ringkasan

Harga minyak mentah WTI naik tipis menjadi US$ 60,5 per barel karena kekhawatiran eskalasi militer di Venezuela mengalihkan perhatian dari kelebihan pasokan global. Potensi intervensi AS di Venezuela dan sanksi terhadap perusahaan energi Rusia memperkuat kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.

Namun, lonjakan produksi minyak global, termasuk peningkatan produksi OPEC+ dan perusahaan minyak di AS dan Laut Utara, menjaga pasokan tetap melimpah. Volume minyak mentah di tanker mencapai rekor tertinggi, mengindikasikan kelebihan pasokan dan tekanan jual di pasar energi.