BRMS Tarik Pinjaman US$600 Juta: Ekspansi Bisnis Mineral Digencarkan!

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tengah merancang langkah ekspansi signifikan dengan rencana penarikan fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 600 juta. Pendanaan jumbo ini, yang akan dihimpun dari perbankan asing dan lokal, ditujukan untuk mendanai berbagai proyek strategis perseroan.

Agoes Projosasmito, Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), menjelaskan secara rinci alokasi dana tersebut. Sekitar US$ 300 juta akan difokuskan untuk membiayai pengerjaan proyek tambang emas bawah tanah di Palu, Sulawesi, sebuah inisiatif krusial bagi pertumbuhan produksi perusahaan. Sisanya akan dialihkan untuk mempercepat kegiatan eksplorasi serta pembangunan fasilitas pabrik di Gorontalo Minerals, dan juga pembangunan pabrik di Linge Mineral Resources, entitas yang dikenal mengelola cadangan tambang emas dan perak.

Agoes menyatakan urgensi untuk merealisasikan pinjaman ini sesegera mungkin. “Kalau bisa akhir bulan ini (dapat pinjaman). Supaya cepat dapat uang, pabriknya cepat selesai, underground mining selesai dan saya bisa produksi cepat,” ujar Agoes kepada Kontan di Jakarta, Rabu (5/11/2025). Target ini menunjukkan ambisi BRMS untuk segera menggenjot kapasitas produksinya.

Bangun Kosambi (CBDK) Pangkas Target Marketing Sales Tahun Ini menjadi Rp 508 Miliar

Optimisme Agoes terhadap kemampuan BRMS tidak terlepas dari kinerja keuangan yang solid. Ia menegaskan, perusahaan memiliki kapabilitas finansial yang kuat untuk memenuhi kewajiban pembiayaan ekspansi ini. Hal tersebut didukung oleh capaian laba usaha perseroan yang mencapai antara US$ 68 juta hingga US$ 69 juta selama sembilan bulan pertama tahun 2025, dengan proyeksi menembus angka lebih dari US$ 70 juta hingga akhir tahun ini.

Lebih lanjut, beroperasinya proyek tambang bawah tanah di Palu diharapkan akan menjadi katalisator penting bagi peningkatan profitabilitas. BRMS memperkirakan EBITDA perusahaan akan melesat hingga US$ 150 juta sampai US$ 200 juta. Peningkatan signifikan ini akan memastikan bahwa kewajiban pembayaran pinjaman perbankan dapat tetap terkendali dan terjaga.

Selain fasilitas perbankan, Agoes juga mengungkapkan bahwa BRMS tidak menutup kemungkinan untuk mencari opsi pendanaan tambahan guna mendukung ekspansi yang lebih luas. Alternatif yang dipertimbangkan antara lain melalui penerbitan obligasi atau pelaksanaan rights issue.

Agoes secara spesifik menekankan tujuan dari potensi rights issue. “Rights issue bukan untuk kepentingan kami yang bukan-bukan, tapi untuk akuisisi yang digunakan untuk memberikan kontribusi laba atau EBITDA dan penjualan BRMS,” tegasnya. Ini mengindikasikan bahwa setiap penambahan modal akan diarahkan untuk pertumbuhan nilai tambah perusahaan.

Meskipun demikian, setiap keputusan terkait penambahan modal tersebut, baik melalui pinjaman maupun opsi lain, harus melalui mekanisme persetujuan. Agoes memastikan bahwa langkah-langkah ini wajib mendapatkan restu dari para pemegang saham dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Bursa Asia Anjlok, Kospi Korsel Rontok Lebih 6% Akibat Kekhawatiran Valuasi Pasar

BRMS Chart by TradingView

Ringkasan

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana menarik pinjaman sindikasi senilai US$600 juta dari perbankan asing dan lokal. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek tambang emas bawah tanah di Palu sebesar US$300 juta, serta untuk eksplorasi dan pembangunan pabrik di Gorontalo Minerals dan Linge Mineral Resources.

Direktur Utama BRMS, Agoes Projosasmito, menargetkan perolehan pinjaman secepatnya untuk mempercepat penyelesaian pabrik dan tambang bawah tanah. BRMS juga mempertimbangkan opsi pendanaan tambahan seperti penerbitan obligasi atau rights issue untuk akuisisi yang dapat meningkatkan laba dan EBITDA perusahaan, dengan persetujuan pemegang saham dan OJK.