Ekonomi DKI Jakarta Tumbuh 4,96% Kuartal III/2025, BI: Ditopang Stimulus Pemerintah

Ifonti.com JAKARTA – Perekonomian DKI Jakarta, yang memegang peran signifikan sebagai penyumbang 16,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,96% (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2025. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini mengindikasikan adanya moderasi, mengingat laju pertumbuhan pada kuartal sebelumnya tercatat lebih tinggi, yakni 5,18% (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Yosamartha, menjelaskan bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi Jakarta pada periode ini utamanya bersumber dari tiga pilar permintaan: konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi Pemerintah. Hal ini disampaikannya dalam keterangan resmi pada Kamis (6/11/2025), memberikan gambaran komprehensif mengenai dinamika ekonomi ibu kota.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga menjadi penopang vital dengan pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan kuartal II/2025 yang mencapai 5,13% (yoy). Ketahanan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini tak lepas dari peran strategis berbagai paket stimulus ekonomi pemerintah. Stimulus tersebut meliputi diskon transportasi, fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk tiket pesawat, serta penebalan bantuan sosial melalui tambahan bantuan kartu sembako, bantuan subsidi upah, dan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja. Namun demikian, laju pertumbuhan tertahan oleh normalisasi mobilitas masyarakat pasca libur anak sekolah pada kuartal II/2025 serta minimnya hari libur nasional di kuartal III/2025.

Selain konsumsi, investasi juga turut menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jakarta, mencatat laju 3,67% (yoy). Angka ini menunjukkan perlambatan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,50% (yoy). Perlambatan investasi ini dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian ekonomi global yang mendorong pelaku usaha untuk bersikap wait and see sebelum melakukan ekspansi. Meskipun demikian, keberlanjutan pembangunan berbagai proyek strategis pemerintah dan swasta yang bersifat multi-years berhasil menjaga momentum investasi agar tidak melambat lebih dalam.

Di sisi lain, konsumsi Pemerintah menunjukkan kinerja yang sangat impresif, melesat tinggi mencapai 20,06% (yoy), jauh melampaui pertumbuhan triwulan sebelumnya yang hanya 5,16% (yoy). Lonjakan signifikan ini terutama didorong oleh akselerasi realisasi belanja barang, subsidi, dan bantuan sosial (bansos) pada semester II 2025. Peningkatan belanja ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyalurkan paket stimulus ekonomi guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Aspek eksternal juga memberikan kontribusi positif, dengan ekspor tumbuh sebesar 8,57% (yoy), meski mengalami perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 17,26% (yoy). Pertumbuhan ekspor ini terutama didorong oleh permintaan kuat terhadap komoditas unggulan seperti logam mulia dan perhiasan/permata, serta minyak dan lemak hewan nabati.

Beralih ke sisi Lapangan Usaha (LU), perekonomian DKI Jakarta secara dominan ditopang oleh LU Informasi dan Komunikasi yang tumbuh kokoh sebesar 6,72% (yoy), lebih tinggi dari 5,65% (yoy) di kuartal II/2025. Kinerja positif ini tak lepas dari peningkatan penggunaan paket data dan layanan internet selama kuartal III/2025. Selain itu, LU Perdagangan turut menjadi penyokong kuat ekonomi Jakarta, sejalan dengan masih kuatnya konsumsi rumah tangga yang berkelanjutan. Kontribusi signifikan juga datang dari LU Jasa Perusahaan, didorong oleh meningkatnya aktivitas agen perjalanan, termasuk ibadah Umroh, serta maraknya pelaksanaan berbagai event dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di ibu kota.

Lapangan usaha lain seperti Akomodasi dan Makan Minum serta Transportasi dan Pergudangan juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Sektor-sektor ini terstimulasi oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan kenaikan volume penumpang angkutan yang signifikan sepanjang kuartal III/2025.

Menyikapi berbagai dinamika ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus memonitor secara cermat perkembangan berbagai indikator perekonomian, baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas dan prospek pertumbuhan ekonomi Jakarta yang berkelanjutan di masa mendatang.