
Ifonti.com JAKARTA. Pergerakan saham-saham perbankan raksasa, atau yang sering disebut big banks, di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa yang variatif pada penutupan perdagangan Jumat, 7 November 2025. Data hingga pukul 16.00 WIB mencatat bahwa sentimen pasar masih selektif, dengan dua saham unggulan berhasil menguat, satu melemah, dan satu lainnya cenderung stagnan.
Empat emiten bank besar – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) – kerap menjadi barometer utama sektor keuangan. Fluktuasi mereka pada hari ini mencerminkan kehati-hatian investor yang tengah menantikan arah kebijakan moneter lanjutan.
BBCA Memimpin Penguatan di Tengah Pasar Selektif
Dalam dinamika perdagangan hari ini, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatat kenaikan harga tertinggi di antara kelompok big banks. Hingga penutupan sesi pada pukul 16.00 WIB, saham BBCA ditutup perkasa di level Rp 8.675, menunjukkan penguatan signifikan sebesar 1,46% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada Kamis, 6 November 2025.
IHSG Menguat 0,69% ke 8.394 pada Jumat (7/11/2025), ISAT, EMTK, SCMA Top Gainers LQ45
Sepanjang perdagangan, saham BBCA bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp 8.675, sebelum akhirnya sedikit melandai menjelang akhir sesi namun tetap mempertahankan momentum kenaikannya.
BBNI Naik Tipis, BBRI Tertekan
Senada dengan BBCA, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga berhasil mengakhiri hari dengan positif, meskipun dengan kenaikan yang lebih tipis. Pada akhir sesi, harga saham BBNI berada di Rp 4.500 per saham, melonjak 1,35% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek BBNI.
Berbeda nasib, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) justru menghadapi tekanan jual yang mengakibatkan pelemahan. Pada pukul 16.00 WIB, saham BBRI ditutup di level Rp 3.980 per saham, terkoreksi 0,50% dari posisi penutupan Kamis, 6 November 2025.
BMRI Stagnan di Posisi Awal
Di sisi lain, pergerakan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terlihat relatif datar sepanjang sesi perdagangan. Saham BMRI ditutup stabil di level Rp 4.750 per saham, tanpa menunjukkan perubahan (0,00%) dibandingkan penutupan sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa investor cenderung menunggu kejelasan arah pasar sebelum mengambil posisi lebih lanjut terhadap BMRI.
IHSG Menguat ke 8.360,8 di Sesi Pertama Hari Ini, Top Gainers LQ45: EMTK, ISAT, SCMA
Meskipun demikian, saham BMRI sempat menyentuh harga tertinggi Rp 4.780 di tengah sesi, sebelum kembali ke level penutupan awalnya. Kondisi stagnan ini menyoroti bagaimana pasar masih mencari pijakan di tengah sentimen beragam.
Ringkasan Pergerakan Saham Big Banks (7 November 2025)
| Kode Saham | Emiten | Harga Penutupan (Rp) | Perubahan (%) | Keterangan |
|---|---|---|---|---|
| BBCA | Bank Central Asia Tbk | 8.675 | +1,46% | Menguat tertinggi |
| BBNI | Bank Negara Indonesia Tbk | 4.500 | +1,35% | Naik tipis |
| BBRI | Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | 3.980 | -0,50% | Melemah |
| BMRI | Bank Mandiri (Persero) Tbk | 4.750 | 0,00% | Stagnan |
Ringkasan
Pada penutupan perdagangan 7 November 2025, saham-saham bank besar di BEI menunjukkan performa yang bervariasi. BBCA mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,46% dan ditutup pada harga Rp 8.675, diikuti oleh BBNI yang naik tipis sebesar 1,35% menjadi Rp 4.500 per saham.
Sebaliknya, BBRI mengalami pelemahan sebesar 0,50% dan ditutup pada Rp 3.980. Sementara itu, BMRI menunjukkan pergerakan yang stagnan dan ditutup pada harga Rp 4.750, mengindikasikan investor masih menunggu arah pasar yang lebih jelas.