BEI Bocorkan 5 Perusahaan dengan Aset Jumbo Siap Lakukan IPO

JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan dinamika positif dengan sejumlah perusahaan yang siap melantai di pasar modal. Hingga saat ini, sebanyak 13 perusahaan tercatat dalam pipeline atau antrean untuk melangsungkan penawaran umum perdana saham (IPO) di BEI, menandakan optimisme pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (8/11/2025), memerinci bahwa dari total 13 perusahaan tersebut, lima di antaranya merupakan perusahaan beraset skala besar dengan nilai di atas Rp250 miliar. Selain itu, terdapat enam perusahaan beraset skala menengah dengan rentang aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan dua perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp50 miliar, yang semuanya sedang bersiap untuk masuk ke pasar modal.

Pergerakan ini sejalan dengan aktivitas IPO yang telah berlangsung sepanjang tahun. Sampai dengan 7 November 2025, BEI mencatat 24 perusahaan telah sukses menggelar IPO di pasar modal Indonesia, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp15,21 triliun. Angka ini mencerminkan tingginya minat perusahaan untuk mencari pendanaan melalui bursa dan kepercayaan investor terhadap prospek pasar modal domestik.

Keragaman sektor industri juga terlihat jelas dalam daftar antrean IPO ini. Dari 13 perusahaan yang menunggu, empat di antaranya berasal dari sektor energi, diikuti oleh masing-masing dua perusahaan dari sektor barang baku dan industri. Tak hanya itu, dua perusahaan dari sektor teknologi turut meramaikan daftar, serta masing-masing satu perusahaan dari sektor barang konsumen nonprimer, barang konsumen primer, dan transportasi & logistik, menunjukkan representasi berbagai lini bisnis yang berpotensi tumbuh.

Selain aktivitas IPO saham, pasar modal Indonesia juga aktif dalam penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS). Hingga 7 November 2025, BEI telah mencatat penerbitan 156 emisi dari 75 penerbit EBUS, dengan dana yang terkumpul senilai Rp180,8 triliun. Momentum ini akan terus berlanjut, mengingat masih ada 21 emisi dari 16 penerbit EBUS yang saat ini berada dalam pipeline.

Gerak pasar modal juga diwarnai oleh aksi korporasi lainnya, seperti rights issue. Sepuluh perusahaan telah sukses melaksanakan aksi rights issue hingga 7 November 2025, dengan total nilai mencapai Rp16,63 triliun. Selanjutnya, satu perusahaan dari sektor properti juga sedang dalam antrean untuk melangsungkan aksi serupa.

Dengan berbagai dinamika positif ini, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia telah mencapai 967 perusahaan per 7 November 2025. BEI menargetkan pencapaian ambisius sebanyak 1.000 perusahaan tercatat hingga akhir tahun 2025, sebuah target yang menunjukkan komitmen kuat BEI untuk terus mengembangkan dan memperluas ekosistem pasar modal di Tanah Air.