IHSG Diproyeksi Kembali Menguat pada Senin (10/11), Cek Rekomendasi Sahamnya

Ifonti.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Senin, 10 November 2025. Proyeksi positif ini muncul setelah IHSG berhasil menutup perdagangan Jumat, 7 November 2025, dengan kenaikan signifikan 57,53 poin atau 0,69% ke level 8.394,59. Pencapaian tersebut sekaligus menandai penguatan mingguan IHSG sebesar 2,83%.

Kinerja impresif IHSG pekan lalu tidak terlepas dari derasnya aliran dana investor asing ke pasar modal Indonesia. Pada hari Jumat saja, dana asing yang masuk tercatat sebesar Rp 876,20 miliar di pasar reguler dan Rp 918,30 miliar di seluruh pasar. Secara akumulatif dalam sepekan, total aliran dana asing mencapai Rp 3,28 triliun di pasar reguler dan Rp 3,67 triliun di seluruh pasar, menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek pasar domestik.

Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, mengungkapkan bahwa penguatan IHSG sepanjang pekan lalu didorong oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melampaui 5%. Selain itu, masuknya beberapa emiten bigcaps ternama, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), ke dalam Indeks MSCI turut memberikan dorongan signifikan, terutama bagi saham-saham grup konglomerasi terkait.

Segmen Data dan Internet Topang Kinerja Telkom (TLKM) Saat Kinerja Indihome Lesu

Senada, Analis BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, mengidentifikasi serangkaian sentimen positif yang menopang penguatan IHSG. Pertama, hasil rebalancing Indeks MSCI Indonesia yang berpotensi menarik lebih banyak aliran dana asing ke sejumlah saham berkapitalisasi besar. Kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 yang melampaui ekspektasi konsensus pasar. Ketiga, meningkatnya cadangan devisa Indonesia ke level US$ 149,9 miliar, yang semakin memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah.

“Kombinasi faktor makroekonomi yang positif dan optimisme terhadap aliran modal asing membuat indeks mampu menembus level tertinggi barunya pekan ini,” jelas Reza, menyoroti momentum pasar yang kuat pada Jumat (7/11/2025).

Melihat ke depan, Daniel Agustinus memprediksi bahwa IHSG masih akan cenderung bergerak naik di awal pekan depan, meskipun potensi penguatannya diperkirakan terbatas. Ia juga mewaspadai adanya koreksi minor dalam jangka pendek. Daniel memproyeksikan pergerakan IHSG pada Senin (10/11/2025) akan berada di rentang 8.250 hingga 8.450.

TINS Chart by TradingView

Untuk menghadapi awal pekan, Daniel menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham pilihan. Saham PT Timah Tbk (TINS) direkomendasikan dengan target harga Rp 3.100 per saham, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan target Rp 1.900 per saham, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan target Rp 700 per saham, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan target Rp 1.400 per saham.

Sementara itu, Reza Diofanda tetap optimistis dan memproyeksikan IHSG akan tetap positif pada Senin depan. Ia menetapkan level support di 8.350 dan level resistance di 8.500. Sentimen pendorong utama masih berkisar pada rilis data ekonomi penting seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia, data penjualan ritel, serta angka penjualan mobil Indonesia. Selain itu, respons pelaku pasar terhadap emiten yang masuk dalam rebalancing MSCI November 2025 juga akan menjadi perhatian.

Kembangkan Ekosistem dan Digital, DOSS Catat Laba Bersih 46% Menjadi Rp 26,56 Miliar,

Berikut adalah saham-saham rekomendasi dari Reza Diofanda yang patut diperhatikan investor pada Senin depan:

1. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

  • Rekomendasi: Beli di level Rp 8.500 – Rp 8.700 per saham
  • Target kenaikan sampai Rp 9.300 – Rp 10.300 per saham.
  • Cutloss jika harga turun di bawah Rp 8.300 per saham.

2. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

  • Rekomendasi: Buy On Breakout di level Rp 464 per saham
  • Target resistance di level Rp 484 – Rp 490 per saham.
  • Bisa cutloss jika harga menyentuh di bawah Rp 450 per saham.

3. PT Astra International Tbk (ASII)

  • Rekomendasi: Beli di level Rp 6.100 – Rp 6.300 per saham
  • Target resistance: Rp 6.475 – Rp 6.675 per saham.
  • Stop loss jika menyentuh di bawah Rp 6.000 per saham.