
Ifonti.com NEW YORK. Wall Street mengakhiri perdagangan Senin (10/11/2025) dengan optimisme yang meluap, seiring indeks-indeks utama melonjak signifikan. Dorongan utama datang dari kebangkitan saham-saham kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan Palantir, ditambah sinyal positif dari Washington terkait penyelesaian penutupan pemerintahan federal yang berlarut-larut.
Data dari Reuters menunjukkan, indeks S&P 500 melonjak 1,54% menembus level 6.832,43. Kinerja gemilang juga ditorehkan Nasdaq yang meroket 2,27% ke 23.527,17, menandai lonjakan persentase satu hari terbesar sejak 27 Mei. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 0,81% menjadi 47.368,63. Kenaikan turut dirasakan oleh indeks saham Russell 2000 berkapitalisasi kecil yang naik 0,9%, serta indeks semikonduktor PHLX yang melonjak 3%, menggarisbawahi kekuatan sektor teknologi.
Di tengah hiruk pikuk perdagangan, volume saham di bursa AS mencapai 17,9 miliar, sedikit di bawah rata-rata 20,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. Harapan akan berakhirnya penutupan pemerintahan federal menjadi katalis penting.
Wall Street Menguat di Tengah Harapan Akhir Penutupan Pemerintahan AS
Chris Zaccarelli, kepala investasi Northlight Asset Management, menyoroti kekhawatiran yang sempat menyelimuti pasar. “Penutupan pemerintah berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Ada kekhawatiran seputar perekonomian, tentang potensi pembatalan penerbangan dan dampaknya yang lebih luas terhadap perekonomian,” ujarnya, mencerminkan sentimen pasar yang gelisah.
Sektor teknologi, yang sempat terpuruk pekan lalu dengan indeks sektor teknologi S&P 500 anjlok 4,2%, kini bangkit dengan perkasa. Saham-saham raksasa AI menjadi motor penggerak utama: Nvidia, perusahaan paling bernilai di dunia, melesat 5,8%, disusul oleh perusahaan analitik data AI Palantir yang melonjak 8,8%, dan Tesla yang naik 3,7%. Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, melihat fenomena ini sebagai “pemulihan setelah sedikit oversold minggu lalu.” Ia menambahkan, ini adalah “contoh lain dari mantra buy the dip yang benar-benar bertindak cepat di sektor teknologi dan AI,” menegaskan bahwa “tidak ada dampak struktural yang memengaruhi tema AI,” bahkan banyak laporan pendapatan yang “sangat kuat” di sektor tersebut.
Namun, euforia pasar tidak merata. Sektor maskapai penerbangan masih menghadapi tekanan signifikan akibat pemangkasan penerbangan yang diinstruksikan pemerintah dan absennya staf lalu lintas udara yang mengganggu operasional. United Airlines terkoreksi 1,3% dan American Airlines turun 2,5%. Kendati demikian, optimisme pasar akan penyelesaian masalah pemerintahan semakin menguat, dengan situs web taruhan Polymarket menunjukkan probabilitas 88% bahwa penutupan pemerintah akan berakhir pada minggu ini.
Penutupan pemerintah federal, yang tercatat sebagai yang terlama dalam sejarah, telah menciptakan kekosongan data krusial bagi Federal Reserve dan pasar, memaksa mereka bergantung pada informasi swasta yang kerap menyajikan gambaran ekonomi yang bervariasi. Situasi ini menambah kompleksitas dalam penentuan kebijakan moneter. Beberapa pejabat The Fed telah menegaskan kembali sikap hati-hati mereka menjelang pertemuan bank sentral berikutnya, sementara Gubernur Fed Stephen Miran secara terang-terangan menyerukan penurunan suku bunga yang substansial.
Wall Street Ditutup Bervariasi: Dow Jones, S&P 500 Naik Tipis, Nasdaq Melemah
Meskipun optimisme terhadap kecerdasan buatan telah menjadi pendorong utama kenaikan saham AS sepanjang tahun ini, kekhawatiran seputar monetisasi dan pengeluaran sirkular di sektor ini tetap membayangi, memicu aksi jual pada periode sebelumnya. Ini tercermin dari kinerja Nasdaq pekan lalu yang mencatat penampilan terburuknya dalam lebih dari tujuh bulan, mengingatkan bahwa meskipun ada reli kuat, volatilitas dan keraguan masih menjadi bagian dari lanskap pasar saat ini.