Awas! Saham Bank Raksasa Berguguran di Perdagangan Selasa

Ifonti.com JAKARTA. Kinerja saham emiten perbankan besar, atau yang sering disebut “big banks”, menghadapi hari yang berat pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025). Mayoritas raksasa perbankan di bursa saham terpantau bergerak kompak melemah, menandai sesi yang penuh tekanan bagi sektor finansial.

Hingga pukul 16.00 WIB, tiga dari empat bank terbesar Tanah Air harus rela mengakhiri sesi di zona merah. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami koreksi harga. Sementara itu, satu-satunya yang mampu menahan laju penurunan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang tercatat stagnan di level penutupan sebelumnya.

BBCA Pimpin Penurunan Saham Perbankan

Pelemahan terdalam tercatat pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang menutup perdagangan di harga Rp8.400 per saham. Angka ini merefleksikan penurunan signifikan sebesar 2,04% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Senin (10/11/2025). Sepanjang sesi, saham BBCA sebenarnya sempat menunjukkan geliat dengan menyentuh level tertinggi Rp8.600. Namun, sentimen negatif menjelang akhir sesi perdagangan berhasil menarik kembali saham BBCA ke zona merah yang lebih dalam.

BMRI dan BBRI Ikut Melemah

Tak hanya BBCA, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga turut melemah, ditutup pada level Rp4.680 per saham. Penurunan ini sebesar 1,06% dari harga penutupan hari sebelumnya. Seperti BBCA, saham BMRI juga sempat menyentuh level Rp4.750 di awal sesi, namun tekanan jual yang kuat pada paruh kedua perdagangan menghalangi upaya penguatan dan membuatnya berakhir di teritori negatif. Senada dengan itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga mencatatkan koreksi, meskipun relatif tipis, yakni 1,02%. Saham BBRI ditutup di harga Rp3.890 per saham dibandingkan penutupan Senin (10/11/2025), menunjukkan bahwa tekanan jual masih menguasai pergerakan harga di sektor perbankan secara keseluruhan.

BBNI Bertahan di Level yang Sama

Di tengah gelombang pelemahan yang menerpa mayoritas emiten perbankan besar, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menunjukkan ketahanan yang berbeda. Saham BBNI berhasil mengakhiri sesi perdagangan tanpa perubahan berarti, alias stagnan, di level Rp4.420 per saham. Kinerja ini kontras dengan tiga bank raksasa lainnya yang harus menghadapi tekanan jual, menunjukkan posisi BBNI yang relatif stabil dalam kondisi pasar yang bergejolak.

Ringkasan

Pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025), mayoritas saham bank raksasa mengalami pelemahan. BBCA memimpin penurunan dengan koreksi 2,04%, diikuti oleh BMRI yang turun 1,06% dan BBRI sebesar 1,02%.

Sementara BBCA, BMRI, dan BBRI mengalami penurunan, BBNI berhasil bertahan dan stagnan di level penutupan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual mendominasi sektor perbankan, meskipun BBNI menunjukkan ketahanan yang berbeda.