Isu potensi merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab terus menyita perhatian publik dan pasar. Spekulasi terbaru yang beredar mengungkapkan adanya tawaran saham emas (golden share) yang diajukan kepada entitas Danantara di Indonesia, sebagai bagian dari upaya mengamankan kesepakatan penggabungan dua raksasa transportasi daring ini.
Mengutip laporan dari Financial Times pada Kamis, 13 November 2025, GOTO dan Grab dikabarkan tengah aktif bernegosiasi untuk menawari Danantara, sebuah entitas yang perannya menjadi sorotan, dengan hak kepemilikan khusus. Langkah strategis ini disebut-sebut bertujuan untuk memuluskan jalan merger bernilai fantastis, mencapai sekitar US$ 29 miliar. Jika terealisasi, entitas gabungan ini diproyeksikan akan mendominasi pasar transportasi daring dan layanan pesan-antar makanan di Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 90%.
Lebih jauh, sumber internal Financial Times mengungkap bahwa pembahasan merger tersebut mencakup proposal untuk memberikan Danantara porsi saham minoritas di perusahaan hasil penggabungan. Kepemilikan ini tidak sembarang, melainkan disertai dengan hak-hak istimewa, terutama terkait divisi di Indonesia. Sebagai contoh, Danantara disebut akan memiliki wewenang khusus untuk mengatur kebijakan, termasuk menentukan gaji pengemudi, sebuah poin krusial yang berdampak langsung pada operasional dan tenaga kerja.
Di tengah derasnya spekulasi ini, GOTO telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025. Namun, pihak perseroan secara tegas menyatakan bahwa RUPSLB tersebut murni bertujuan untuk membahas isu Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan tidak terkait sama sekali dengan aksi korporasi apa pun, termasuk merger yang sedang hangat diperbincangkan. Agenda lengkap RUPSLB tersebut baru akan diungkapkan secara resmi pada 25 November 2025 mendatang.
Sebelumnya, pada Selasa, 11 November 2025, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menyampaikan klarifikasi resmi melalui keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam surat bernomor 103/GOTO/CS/JKT/X/2025, manajemen perseroan menegaskan bahwa segala pemberitaan di media massa mengenai potensi merger dengan Grab masih bersifat spekulatif. “Hingga saat ini belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat terkait hal tersebut,” demikian bunyi pernyataan resmi manajemen GOTO.
Penegasan serupa kembali disampaikan GOTO terkait agenda RUPSLB 17 Desember 2025. Perseroan menggarisbawahi bahwa acara tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan aksi korporasi besar seperti rencana merger atau akuisisi. Pemanggilan resmi untuk RUPSLB dijadwalkan akan dilakukan pada 25 November 2025. Selain itu, GOTO juga menegaskan bahwa hingga kini belum ada kesepakatan apa pun dengan Grab maupun Danantara mengenai bentuk kerja sama lain di luar isu merger yang gencar diberitakan. Perseroan memilih untuk tidak menanggapi pemberitaan spekulatif, termasuk rumor yang menyebutkan potensi pembelian saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Manajemen GoTo berkomitmen penuh untuk selalu menyampaikan informasi material secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam rentang waktu 12 bulan ke depan, GoTo juga menegaskan bahwa tidak ada rencana aksi korporasi material lain yang akan dilakukan, selain program pembelian kembali saham (buyback) untuk periode 2025-2026, serta rencana pengalihan saham hasil buyback periode 2024-2025 yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan RUPSLB pada Juni 2025.