JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) segera menerbitkan surat utang dalam waktu dekat melalui penawaran Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025. Instrumen keuangan ini menawarkan total pokok obligasi sebesar Rp 780 miliar, sebuah langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis perseroan.
Dalam informasi yang disampaikan melalui keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, obligasi ini menetapkan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu investasi selama 5 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran pokok obligasi akan dilakukan secara penuh 100% pada saat tanggal jatuh tempo.
Manajemen BUMI menjelaskan bahwa pembayaran bunga obligasi akan dilakukan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga pertama dijadwalkan pada 10 Maret 2026, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi akan dilaksanakan pada 10 Desember 2030, memberikan kepastian jadwal bagi para investor.
Sebagai bentuk kepercayaan dan indikator kesehatan keuangan, surat utang yang diterbitkan BUMI ini telah memperoleh peringkat “idA+” dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), menunjukkan kualitas investasi yang kuat.
Bumi Resources (BUMI) Resmi Genggam 100% Saham Wolfram Limited
Dalam proses penerbitan obligasi ini, BUMI menggandeng sejumlah lembaga finansial terkemuka sebagai penjamin pelaksana emisi. Mereka adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dipercaya untuk bertindak sebagai wali amanat, memastikan kelancaran dan keamanan transaksi.
Jadwal penawaran umum obligasi ini akan berlangsung pada 2–5 Desember 2025. Proses ini akan diikuti oleh penjatahan pada 8 Desember 2025, serta pengembalian uang pemesanan dan distribusi obligasi secara elektronik yang keduanya akan dilaksanakan pada 10 Desember 2025. Puncak dari proses ini adalah pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2025.
Dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini akan dialokasikan untuk berbagai keperluan strategis perusahaan. Sekitar Rp 340,88 miliar, atau setara dengan AUD 31,47 juta, akan digunakan BUMI untuk memenuhi sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubilee Metals Limited, sebuah perusahaan tambang emas asal Australia, menunjukkan komitmen BUMI dalam memperluas portofolio asetnya.
Selain itu, sekitar Rp 333,60 miliar dari total dana obligasi juga akan dialokasikan untuk pembayaran uang muka terkait rencana akuisisi terhadap PT Laman Mining, sebuah perusahaan tambang bauksit yang beroperasi di Indonesia, menegaskan ambisi BUMI di sektor pertambangan domestik.
Lebih lanjut, sehubungan dengan keberhasilan BUMI mengakuisisi 100% saham Wolfram Limited (WFL), sekitar Rp 97,50 miliar atau setara AUD 8,76 juta dari dana obligasi ini akan disalurkan sebagai pinjaman kepada WFL. Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan belanja modal (capital expenditure) dan modal kerja lanjutan perusahaan tersebut mulai tahun 2026 hingga tahapan produksi. Manajemen BUMI juga menambahkan, “Apabila dana yang dipinjam telah dikembalikan oleh WFL kepada perusahaan, maka perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan,” menunjukkan perencanaan finansial yang matang dan berkelanjutan.