PIKIRAN RAKYAT – Butik Emas Logam Mulia Antam yang berlokasi di Jalan Riau, Kota Bandung, menjadi pusat keramaian luar biasa pada Jumat, 8 Agustus 2025. Sejak subuh hingga sore hari, butik tersebut dibanjiri konsumen yang berhasrat membeli emas. Fenomena ini bahkan mendorong pihak Antam memasang pengumuman tegas: “Dilarang Menginap” di depan butik.
Salah seorang konsumen bernama Syahril mengungkapkan kekecewaannya setelah gagal membeli emas Antam untuk kali ketiga. Ia mendapati stok emas harian di Butik Antam Bandung telah ludes terjual. “Saya kurang tahu pasti sejak kapan ramainya, tapi sekarang stok dari Antam sangat terbatas, khususnya di Jl. Riau, Bandung,” keluhnya kepada Pikiran-rakyat.com, Jumat, 8 Agustus 2025.
Syahril menduga, tingginya lonjakan permintaan terhadap emas Antam dipicu oleh masifnya minat masyarakat untuk investasi emas. Ia juga mengaitkannya dengan ketidakpastian kondisi ekonomi yang membuat masyarakat cenderung mengalihkan tabungan mereka ke aset yang lebih aman, seperti emas, sehingga permintaan meningkat drastis. Indikasi kuatnya desakan ini terlihat dari adanya konsumen yang rela menginap di sekitar butik demi mendapatkan nomor antrean. “Tadi saya juga dengar, ada yang sudah mulai antre sejak subuh. Bahkan tulisan ‘Dilarang Menginap’ itu membuktikan ada yang benar-benar menginap di sana untuk mendapatkan nomor antrean,” imbuhnya.
Konsumen Sulit Beli Emas Antam Secara Online
Tak hanya di butik fisik, kesulitan mendapatkan emas Antam juga merambah ke ranah digital. Senada dengan Syahril, Gazali (49) merasakan sendiri betapa sulitnya beli emas online. Ia bahkan menerima informasi dari satpam butik Antam di Bandung bahwa kendala serupa terjadi di seluruh butik Antam se-Indonesia. “Saya dapat cerita dari orang-orang di kantor (butik) Antam. Beli online sulit. Satpam juga bicara hal yang sama. Menurut informasi satpam tadi seluruh Indonesia sulit beli online,” ungkap Gazali usai mengunjungi butik Antam di Bandung, Jumat, 8 Agustus 2025.
Meskipun demikian, Gazali berhasil mendapatkan emas Antam seberat 0,5 gram, namun stok harian saat itu pun sudah di ambang habis. Ironisnya, Gazali menunjukkan brosur resmi Antam bertuliskan “Lebih Mudah Beli Online Aja”, sebuah pesan yang bertolak belakang dengan kenyataan yang ia hadapi. “Tidak bisa aja,” tegasnya, mencerminkan frustrasi banyak konsumen.
Fenomena Masyarakat Ramai Beli Emas
Menanggapi fenomena masifnya pembelian emas ini, Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto, menjelaskan bahwa kondisi ekonomi yang belum stabil dan penuh ketidakpastian mendorong masyarakat mencari perlindungan aset. “Maka mereka menjaga ataupun mengatur asetnya supaya masuk ke tempat yang lebih aman. Nah, emas salah satu yang bisa membantu itu,” ujar Eko saat dihubungi Pikiran-rakyat.com, Jumat, 8 Agustus 2025.
Selain emas, Eko menyebut bahwa perak juga mulai diburu sebagai alternatif, terutama karena harga emas yang kini sudah sangat tinggi. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa pasar perak memiliki risiko likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan emas. “Alternatifnya perak, cuma risikonya pasarnya agak lebih susah ya dibanding emas,” jelasnya.
Di tengah lonjakan permintaan ini, pantauan Pikiran-rakyat.com menunjukkan bahwa aplikasi Antam di ponsel Android sempat menampilkan pengumuman “Mulai pukul 20.45 WIB aplikasi ANTAM Logam Mulia tidak dapat diakses karena pemeliharaan sistem”. Situasi ini menambah daftar hambatan bagi konsumen yang ingin memperoleh emas Antam.
Hingga berita ini diturunkan, upaya Pikiran-rakyat.com untuk menghubungi Petugas Hubungan Masyarakat PT. Antam Tbk. belum membuahkan hasil, dan belum ada tanggapan resmi terkait situasi permintaan emas yang melonjak drastis ini.***
Ringkasan
Butik Emas Logam Mulia Antam di Bandung mengalami lonjakan pengunjung sejak subuh pada tanggal 8 Agustus 2025, menyebabkan stok emas cepat habis. Banyak konsumen yang kecewa karena gagal membeli emas Antam, diduga akibat tingginya minat investasi emas di tengah ketidakpastian ekonomi. Bahkan, beberapa konsumen rela mengantre sejak subuh dan ada larangan menginap di sekitar butik.
Selain kesulitan membeli langsung, konsumen juga menghadapi kendala saat mencoba membeli emas Antam secara online. Informasi dari petugas keamanan menyebutkan bahwa masalah serupa terjadi di seluruh butik Antam se-Indonesia. Kondisi ini mendorong masyarakat mencari alternatif investasi yang lebih aman seperti perak, meskipun pasar perak memiliki risiko likuiditas lebih tinggi dibandingkan emas. Aplikasi Antam juga sempat mengalami gangguan pemeliharaan sistem, menambah kesulitan bagi konsumen.