Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tahun ini akan menjadi yang tertinggi dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Pemerintah menargetkan perputaran uang yang signifikan, setidaknya mencapai Rp 85 triliun pada bulan depan.
Optimisme ini didasarkan pada tiga program utama yang digagas pemerintah. Pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat dengan alokasi dana sebesar Rp 30 triliun. Kedua, program diskon belanja yang diharapkan dapat memicu perputaran uang minimal Rp 30 triliun. Terakhir, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperkirakan mencapai Rp 25 triliun.
Selain stimulus ekonomi tersebut, Airlangga juga menyoroti adanya lonjakan belanja pemerintah pada bulan Desember. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap kementerian dapat mencapai target rata-rata belanja sebesar 90% pada akhir tahun.
“Oleh karena itu, kami memprediksi adanya kontribusi signifikan dari peningkatan belanja pemerintah dan mobilitas masyarakat yang tinggi selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kami optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir ini dapat mencapai antara 5,4% hingga 5,6%,” ujar Airlangga di kantornya, Rabu (26/11).
Menteri Perdagangan menambahkan, serangkaian program diskon belanja akan memeriahkan bulan Desember. Program-program tersebut meliputi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan Every Purchase is Cheap (EPIC). Ketiga program ini menawarkan diskon menarik hingga 80% dan akan berlangsung sepanjang bulan depan.
Berikut adalah jadwal lengkap pelaksanaan program diskon belanja di bulan Desember 2025:
- Harbolnas 2025: 10-16 Desember 2025
- BINA: 18 Desember 2025 – 4 Januari 2026
- EPIC: 1-31 Desember 2025
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, memproyeksikan peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun depan diperkirakan mencapai 1,3 juta orang, sementara pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) diprediksi menembus angka 100 juta perjalanan.
Stimulus Wisata untuk Dongkrak Kunjungan
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata kunjungan bulanan wisman pada periode Januari-Oktober 2025 mencapai sekitar 1,03 juta orang, sedangkan wisnus sekitar 75,79 juta perjalanan. Ni Luh optimistis bahwa pergerakan wisatawan pada bulan Desember akan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Faktor pendorong utama adalah diskon tiket transportasi yang akan diberlakukan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Berikut adalah rincian jadwal dan besaran diskon transportasi yang berlaku:
- Tiket perjalanan laut diskon 20%: Berlaku untuk perjalanan dari 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026
- Tiket kereta api jarak jauh diskon 30%: Berlaku untuk perjalanan kelas ekonomi dari 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026
- Tiket kapal penyeberangan diskon 19%: Berlaku untuk perjalanan dari 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026
- Tiket pesawat terbang diskon 13%-14%: Berlaku untuk perjalanan dari 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026
Ni Luh menambahkan bahwa pergerakan wisatawan juga akan didorong oleh 244 acara festival, musik, dan pameran yang digelar sepanjang bulan Desember 2025. Empat acara terbesar di antaranya, yaitu Djakarta Warehouse Project di Bali, Jogjarockarta Festival, Festival Minangkabau, dan BigBang Festival, menargetkan kunjungan lebih dari 1 juta wisatawan.
“Kami juga telah menyiapkan 65 paket wisata untuk 10 destinasi prioritas maupun non-prioritas. Saat ini, kami masih menyelenggarakan Travel Fair untuk periode wisata Desember 2025 hingga Januari 2026,” pungkasnya.
Ringkasan
Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir dapat mencapai 5,4% hingga 5,6%, didorong oleh tiga program utama yaitu BLT Kesejahteraan Rakyat, program diskon belanja, dan penyaluran KUR. Pemerintah menargetkan perputaran uang mencapai Rp 85 triliun bulan depan, dengan dukungan lonjakan belanja pemerintah dan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru.
Sektor pariwisata juga diproyeksikan meningkat dengan target 1,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 100 juta perjalanan wisatawan nusantara. Diskon tiket transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru serta penyelenggaraan berbagai acara festival dan pameran diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.