
Ifonti.com , JAKARTA – Sejumlah emiten tengah memperluas diversifikasi bisnis ke sektor energi baru terbarukan (EBT), mulai dari PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA), PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), hingga PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR).
Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan bahwa arah bisnis emiten-emiten tersebut akan mempengaruhi cara pandang investor di pasar saham, terutama karena pemerintah memiliki komitmen jangka panjang terhadap pengembangan energi bersih.
“Dari sisi harga, sebagian emiten sudah mencerminkan apresiasi pasar, khususnya yang progres proyeknya paling nyata. DSSA yang mulai masuk geothermal dan FUTR yang sudah mengantongi PPA PLTP Gunung Slamet menjadi contoh bahwa pasar memberikan valuasi premium pada emiten yang punya kejelasan eksekusi dan kepastian revenue stream,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/11/2025).
: Emiten Konglomerat ARCI, DSSA Cs Kejar Cuan Program Listrik Bersih Pemerintah
Di sisi lain, emiten yang baru memberi sinyal rencana awal biasanya akan mencatat pergerakan harga yang lebih spekulatif dan sensitif terhadap sentimen jangka pendek.
Pada penutupan perdagangan Kamis (27/11), harga saham DSSA ditutup terkoreksi 3,20% ke Rp107.450. Namun, level harga tersebut mencerminkan pertumbuhan 190,14% secara year to date (YtD), atau 18,63% dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu, saham ARCI hari ini stagnan di level Rp1.220, menguat 391,95% secara YtD atau 2,95% dalam sebulan terakhir. Adapun harga saham FUTR ditutup naik 6,98% ke Rp690, mencerminkan kenaikan 363,09% secara YtD atau 275% dalam tiga bulan terakhir.
Dian Swastatika Sentosa Tbk – TradingView
Terkait prospek ketiganya, Ekky menilai bahwa pertumbuhan akan kembali bergantung pada progres pembangunan proyek, kepastian PPA dengan PLN, serta efisiensi manajemen dalam mengeksekusi diversifikasi. Emiten yang mampu menunjukkan perkembangan nyata dinilai akan lebih cepat diapresiasi pasar.
Dengan semakin kuatnya fokus pemerintah terhadap energi bersih serta target bauran energi 2026–2030, sektor EBT dianggap masih memiliki prospek menarik dalam jangka menengah hingga panjang, terutama bagi perusahaan yang berhasil bertransformasi dari bisnis lama ke geothermal atau solar yang lebih stabil dan recurring.
: : Futura Energi (FUTR) Incar Posisi Utama di Bisnis EBT Usai Gandeng China
Sementara itu, Community and Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menyebut sektor EBT kini menjadi prospek utama yang menggantikan energi fosil seiring dorongan pemerintah menekan emisi dari PLTU batu bara.
“Namun, prospek emiten akan sangat bergantung pada hasil diversifikasi. Kontribusi ke pendapatan perusahaan perlu ditunggu. Saat ini belum terlihat di kinerja keuangan karena masih tahap awal. Jadi orientasinya masih 2–3 tahun ke depan,” kata Angga.
Archi Indonesia Tbk. – TradingView
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.