Ifonti.com JAKARTA. Pluang, aplikasi investasi dan trading multi-aset terdepan di Indonesia, kembali berinovasi dengan meluncurkan fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia, Aura AI. Fitur ini dirancang khusus untuk menganalisis pasar saham dan kripto, memberikan kemudahan bagi para investor.
Peluncuran Aura AI bertujuan untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan investasi. Dengan fitur ini, investor dan trader dapat memperoleh insight pasar secara lebih cepat, akurat, dan efisien, membantu mereka dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Aura AI hadir 24 jam penuh dalam aplikasi Pluang dan memiliki kemampuan menganalisis lebih dari 1.000 aset, termasuk saham AS, ETF (Exchange Traded Funds), dan aset kripto. Kekuatan fitur ini terletak pada kemampuannya mengolah data harga, volume perdagangan, serta sentimen pasar dari berbagai sumber, baik lokal maupun global. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunakan algoritma machine learning canggih untuk mengidentifikasi pola tren dan memberikan insight terkini yang relevan bagi pengguna.
Andreas Agung Hendrawan, Director of Marketing and Commercial Pluang, menyampaikan bahwa, “Dengan Aura AI, kami ingin memastikan pengguna dapat memahami dinamika aset secara komprehensif dan mengambil keputusan berdasarkan data yang solid, bukan hanya sekadar intuisi atau tebak-tebakan.” Penjelasan ini disampaikan pada hari Jumat, 28 November 2025.
Perbandingan Exchange Crypto Indonesia: Indodax, Pintu, Tokocrypto, Pluang, dan Reku
Inovasi Aura AI lahir dari kebutuhan nyata para investor akan analisis pasar yang cepat dan terukur. Fitur ini menyajikan analisis fundamental dan teknikal, menyaring berita pasar terkini, serta merangkum tren harga dan sentimen pasar dalam satu tampilan yang mudah dipahami. Hal ini memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi penting tanpa perlu berpindah aplikasi atau menulis prompt kompleks, berbeda dengan penggunaan AI konvensional seperti ChatGPT atau Grok.
Keunggulan Aura AI adalah kemudahannya dalam penggunaan, menjadikannya ideal untuk semua level investor, mulai dari pemula yang baru belajar hingga profesional yang berpengalaman. Fitur ini dapat diakses langsung tanpa biaya tambahan, memberikan nilai lebih bagi pengguna Pluang. Selain itu, integrasi multi-aset dalam satu platform mempermudah diversifikasi portofolio dan mempercepat proses pengambilan keputusan trading.
Perbandingan Exchange Crypto Indonesia: Indodax, Pintu, Tokocrypto, Pluang, dan Reku
Pluang menekankan bahwa Aura AI berfungsi sebagai alat bantu yang memberikan informasi dan analisis, bukan rekomendasi beli atau jual yang bersifat langsung. Investor tetap disarankan untuk melakukan riset mandiri dan menyesuaikan strategi investasi mereka dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Aura AI membantu investor memahami pola pasar, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan mereka.
Peluncuran Aura AI menegaskan komitmen Pluang dalam mendorong inovasi teknologi di industri fintech Indonesia. Pluang terus berupaya menghadirkan pengalaman trading yang lebih modern, aman, dan terintegrasi bagi seluruh penggunanya. Dengan adanya Aura AI, Pluang semakin memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam menyediakan solusi investasi yang inovatif dan mudah diakses.
“AI hanyalah alat bantu. Separuh keberhasilan tetap bergantung pada pemahaman dan keputusan pengguna. Dengan kombinasi teknologi canggih dan kesadaran investor, kami optimistis dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan digital di Indonesia,” tutup Andreas Agung Hendrawan.
Ringkasan
Pluang meluncurkan Aura AI, fitur analisis saham dan kripto berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia. Fitur ini dirancang untuk memberikan insight pasar yang cepat, akurat, dan efisien bagi investor dan trader dengan menganalisis lebih dari 1.000 aset dari berbagai sumber data lokal dan global.
Aura AI menyajikan analisis fundamental dan teknikal, berita pasar terkini, serta tren harga dan sentimen pasar dalam satu tampilan yang mudah dipahami. Fitur ini berfungsi sebagai alat bantu informasi, bukan rekomendasi investasi, sehingga investor tetap disarankan untuk melakukan riset mandiri dan menyesuaikan strategi investasi dengan profil risiko mereka.