
Ifonti.com JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk akan merilis surat utang dengan total penerbitan sebesar Rp 1,75 trliun. Hingga pu kul 9.54 WIB saham emiten berkode saham BSDE turun 1,04% di Rp 950 per saham.
Pertama Bumi Serpong akan merilis obligasi berkelanjutan IV tahap II dengan nilai Rp 1,25 triliun. Obligasi ini dirilis dengan total target dana Rp 2 triliun. Pada tahap I, BSDE ini telah merilis obligasi sebesar Rp 500 miliar.
Dalam penerbitan obligasi berkelanjutan IV tahap II ini diterbitkan dalam empat seri. Seri A ditawarkan sebesar Rp 73,405 miliar dengan bunga tetap sebesar 5,5% per tahun. Seri ini akan berjangka waktu tiga tahun.
Seri B akan dirilis senilai Rp 458,2 miliar dengan bunga 6% untuk tenor lima tahun. Seri C ditawarkan sebesar Rp 509,25 miliar dengan kupon 6,25% untuk tenor tujuh tahun. Dan seri terakhir seri D dirilis sebesar Rp 210 miliar untuk jangka waktu 10 tahun dengan kupon 6,5%.
Bumi Serpong Damai (BSDE) Masih Prospektif di 2026, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selain menerbitkan obligasi berkelanjutan, Bumi Serpong Damai (BSD) akan merilis sukuk ijarah berkelanjutan II tahap II tahun 2025 dengan nilai Rp 500 miliar. Sukuk ini merupakan bagian dari penerbitan sukuk ijarah berkelanjutan II dengan target dana Rp 1 triliun.
Sukuk ijarah ini akan dirilis dalam dua seri. Seri A ditawarkan sebesar Rp 340 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 21,25 miliar per tahun atau ekuivalen 6,25% per tahun berjangka waktu tujuh tahun. Sementara seri B dirilis senilai Rp 160 miliar dengan imbalan ijarah sebesar Rp 10,4 miliar setara dengan 6,5% per tahun untuk tenor 10 tahun.
Surat utang ini memperoleh rating idAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sementara penjamin emisi obligasi dan sukuk ijarah diantaranya, PT Aldiracita Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Obligasi dan sukuk ijarah ini akan mulai masuk masa penawaran umum pada 10-12 Desember 2025. Penjatahan pada 15 Desember. Pengembalian uang dan distribusi pada 17 Desember. Sementara pencatatan obligasi dan sukuk ijarah di BEI pada 18 Desember 2025.
Manajemen BSDE dalam prospektus perusahaan dipaparkan jika obligasi ini 84,9% akan digunakan untuk membayar lebih awal atas pokok yang timbul dari penggunaan fasilitas term loan dari BTN yang akan dibayarkan Rp 1,06 triliun dengan bunga 7%. Sementara 15,1% akan digunakan untuk membayar lebih awal dari term loan PT Bank Permata Tbk dengan jumlah yang akan dibayarkan sebesar Rp 187,5 miliar dengan bunga 7%.