Bumi Serpong Damai (BSDE) Terbitkan Obligasi dan Sukuk, Nilai Pokok Rp 1,75 Triliun

Ifonti.com – JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana menerbitkan dua surat utang dengan total nilai emisi Rp 1,75 triliun.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan IV Bumi Serpong Damai Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1,25 triliun.

Berdasarkan prospektus tanggal 1 Desember, obligasi ini akan diterbitkan ke dalam empat seri. Seri A senilai Rp 73,4 miliar dengan tingkat bunga sebesar 5,50% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Seri B senilai Rp 458,20 miliar dengan tingkat bunga sebesar 6,00% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah lima tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Beri Pinjaman US$ 50 Juta kepada EMAS, Ini Tujuannya

Seri C senilai Rp 509,25 miliar dengan tingkat bunga sebesar 6,25% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah tujuh tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Seri D senilai Rp 210 miliar dengan tingkat bunga sebesar 6,50% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri D adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Kedua, Sukuk ljarah Berkelanjutan II Bumi Serpong Damai Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp500 miliar. Sukuk ijarah ini akan diterbitkan dalam dua seri.

Seri A punya jumlah Sisa Imbalan sebesar Rp 340 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 21,25 miliar per tahun atau ekuivalen sebesar 6,25% per tahun, berjangka waktu 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Seri B punya jumlah Sisa Imbalan sebesar Rp 160 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 10,4 miliar per tahun atau ekuivalen sebesar 6,50% per tahun, berjangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal emisi.

Masa penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah pada 10-12 September 2025. Tanggal penjatahan pada 15 Desember 2025. Tanggal pencatatan obligasi dan sukuk ijarah di BEI pada 18 Desember 2025.

Seluruh dana hasil penawaran umum obligasi akan digunakan untuk dua hal. Pertama, sekitar 84,9% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pokok yang timbul dari penggunaan fasilitas term loan dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Harga Saham Energi Mega Persada (ENRG) Melesat Tajam, Ini Penyebabnya

Nilai fasilitas dari BBTN itu sebesar Rp 2 triliun dan nilai pinjaman per 30 November 2025 sebesar Rp 1,37 triliun, sehingga jumlah yang akan dibayarkan sekitar Rp 1,05 triliun. Tingkat suku bunganya 7% dan jatuh tempo pada 25 Oktober 2028. Rencana pelunasan dipercepat menjadi kuartal I 2026.

Sisanya, sekitar 15% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pokok yang timbul dari penggunaan fasilitas term loan dari PT Bank Permata Tbk (Bank Permata).

Nilai fasilitasnya Rp 625 miliar dan nilai pinjaman per 30 November 2025 sebesar Rp 234,37 miliar, sehingga jumlah yang akan dibayarkan sekitar Rp 187,5 miliar. Tingkat suku bunganya 7% dan jatuh tempo pada 27 Desember 2026. Rencana pelunasan dipercepat menjadi pada kuartal I 2026.

Sementara, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Sukuk Ijarah ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan. “Di antaranya, pembayaran gaji karyawan, beban penjualan, dan beban umum dan administrasi,” ungkap manajemen BSDE dalam prospektus tersebut.

Penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi dan sukuk ijarah adalah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.