Wall Street Menguat: Investor Bertaruh pada Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ifonti.com – Wall Street memulai perdagangan Kamis (4/12/2025) dengan sentimen positif, didorong oleh harapan investor terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan mendatang. Fokus utama saat ini tertuju pada serangkaian data tenaga kerja yang akan dirilis, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed.

Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik tipis 5,3 poin atau 0,01% ke level 47.888,16. S&P 500 juga menunjukkan penguatan sebesar 16,8 poin atau 0,24% ke level 6.866,47. Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak lebih tinggi dengan kenaikan 73,2 poin atau 0,31% ke level 23.527,30.

Menjelang pengumuman laporan *payrolls* November yang sangat dinantikan, investor kini beralih perhatian pada indikator-indikator sekunder yang memberikan gambaran tentang kondisi pasar tenaga kerja yang masih belum merata. Data klaim pengangguran mingguan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penurunan ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun. Namun, estimasi dari The Fed Chicago mengindikasikan bahwa tingkat pengangguran tetap stabil di sekitar 4,4% pada bulan November.

Pasar berjangka dana Fed saat ini memperkirakan peluang sebesar 89,2% bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini. Angka ini meningkat signifikan dari sekitar 60% pada bulan sebelumnya, menurut CME FedWatch Tool. Sentimen ini mencerminkan keyakinan yang semakin besar di kalangan investor bahwa The Fed akan mengambil langkah-langkah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.

“Data hari ini sedikit lebih baik dari perkiraan, tetapi belum ada katalis yang benar-benar kuat untuk mendorong kenaikan pasar yang signifikan,” kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital LLC. Ia menambahkan, “Data yang solid tidak serta merta membuat The Fed lebih agresif dalam memangkas suku bunga. Angka-angka ini lebih baik dari ekspektasi, tetapi tidak cukup kuat untuk menimbulkan kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga akan dibatalkan pada pertemuan mendatang.”

Sebelumnya, saham-saham AS mencatat kenaikan selama tujuh dari delapan sesi terakhir hingga hari Rabu. S&P 500 dan Dow Jones ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu, setelah data ADP dan survei ISM mengindikasikan bahwa tekanan inflasi terus mereda. Hal ini semakin memperkuat harapan investor terhadap pelonggaran kebijakan moneter.

Indeks Russell 2000, yang mewakili saham-saham dengan kapitalisasi kecil dan cenderung diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah, kini menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada S&P 500 secara kuartalan. Meskipun demikian, *futures* indeks ini mengalami penurunan sebesar 0,17% pada hari Kamis. Analis dari Jefferies dan BofA Securities memperkirakan pertumbuhan laba yang kuat bagi emiten *small caps* pada tahun 2025.

Fokus pasar saat ini juga tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk bulan September pada hari Jumat. PCE adalah indikator inflasi pilihan The Fed dan akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tekanan harga dalam perekonomian. Laporan PCE ini menjadi yang pertama dirilis setelah penutupan pemerintahan AS, yang sebelumnya menyebabkan keterbatasan data ekonomi.

Selain data ekonomi, investor juga memantau perkembangan terkait proses pemilihan Ketua The Fed yang baru oleh Presiden AS Donald Trump. Kekhawatiran meningkat mengenai potensi intervensi politik terhadap kebijakan moneter, terutama setelah sebuah laporan menyebutkan bahwa investor obligasi menyampaikan kegelisahan kepada Departemen Keuangan AS mengenai Kevin Hassett, salah satu kandidat kuat. Hassett dikhawatirkan akan mendorong pemotongan suku bunga agresif untuk menyesuaikan kebijakan moneter dengan preferensi Trump.

Ringkasan

Wall Street dibuka dengan positif karena ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Fokus utama tertuju pada data tenaga kerja, termasuk laporan *payrolls* November, yang diharapkan memberikan petunjuk tentang kebijakan The Fed. Pasar berjangka dana Fed memperkirakan peluang besar pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini.

Selain data tenaga kerja, investor juga menantikan data Personal Consumption Expenditures (PCE) yang menjadi indikator inflasi pilihan The Fed. Perkembangan pemilihan Ketua The Fed yang baru juga menjadi perhatian, dengan kekhawatiran akan potensi intervensi politik terhadap kebijakan moneter. Indeks Russell 2000 menunjukkan kinerja yang baik dan analis memperkirakan pertumbuhan laba emiten *small caps* pada tahun 2025.