Ifonti.com JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang target ambisius untuk jumlah emiten yang tercatat di pasar modal Indonesia. BEI mengincar setidaknya 1.200 emiten pada tahun 2025. Saat ini, 945 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI, menandakan bahwa sekitar 246 perusahaan lagi dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menegaskan bahwa meskipun target kuantitas yang dicanangkan cukup besar, fokus utama BEI tetap pada peningkatan kualitas perusahaan yang akan melantai. Dalam sebuah konferensi pers pada Senin (11/8/2025), Iman menyatakan, “Target kami akan ada 1.200 emiten di 2029. Namun bukan hanya soal jumlah, akan tetapi kualitas perusahaan tercatatnya juga akan kami dorong.” Pernyataan ini menunjukkan visi jangka panjang BEI dalam membangun pasar modal yang kuat dan berkelanjutan.
Salah satu strategi utama untuk mendongkrak kualitas ini adalah dengan menggeber Penawaran Umum Perdana (IPO) dari “perusahaan mercusuar” atau lighthouse company. Kategori ini merujuk pada perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar di atas Rp 3 triliun dan free float minimal 15%, indikator kuat akan potensi dan stabilitasnya di bursa.
Hingga 8 Agustus 2025, BEI telah berhasil mencatatkan empat IPO dari perusahaan mercusuar. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Kehadiran mereka di lantai bursa memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan pasar modal domestik.
Iman Rachman menambahkan bahwa masih ada dua perusahaan mercusuar yang masuk dalam daftar pipeline IPO. Meskipun data keuangan mereka belum menggunakan buku Juni 2025, potensi penambahan ini sangat menjanjikan. Secara total, terdapat enam calon perusahaan tercatat dalam pipeline yang belum menggunakan laporan keuangan Juni, di mana dua di antaranya adalah perusahaan kategori mercusuar dan jumlah ini berpotensi terus bertambah.
Perusahaan-perusahaan mercusuar, baik yang sudah tercatat maupun yang berada dalam pipeline BEI, tersebar di berbagai sektor strategis seperti material dasar, transportasi dan logistik, serta finansial. Jika dua perusahaan lighthouse yang ada di pipeline tersebut berhasil menggelar IPO tahun ini, maka total perusahaan mercusuar yang melantai di BEI akan mencapai enam. Angka ini secara signifikan melampaui target awal BEI yang dicanangkan sebanyak lima IPO lighthouse company, menunjukkan keberhasilan bursa dalam menarik emiten-emiten berkualitas tinggi.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 1.200 emiten pada tahun 2029, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas perusahaan tercatat. Strategi yang digunakan untuk mencapai target ini adalah dengan mendorong IPO dari lighthouse company, yaitu perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 3 triliun dan free float minimal 15%.
Hingga Agustus 2025, BEI telah mencatatkan empat IPO dari perusahaan mercusuar dan masih memiliki dua perusahaan mercusuar dalam daftar pipeline. Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor strategis seperti material dasar, transportasi dan logistik, serta finansial, dan menunjukkan keberhasilan BEI dalam menarik emiten berkualitas tinggi.