Rupiah Terancam Melemah? Proyeksi Kurs Rupiah Selasa, 12 Agustus

Ifonti.com JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Selasa (12/8/2025). Mata uang Garuda diproyeksikan berbalik arah setelah mengawali pekan ini dengan performa penguatan yang signifikan.

Pada perdagangan Senin (11/8/2025), rupiah menunjukkan kekuatannya. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot menguat 0,08% mencapai level Rp 16.280 per dolar AS. Senada, mengacu pada data Jisdor Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah juga tercatat menguat 0,08% ke posisi Rp 16.299 per dolar AS, menandai awal pekan yang positif bagi mata uang domestik.

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyoroti penguatan rupiah ini sebagai respons terhadap pelemahan dolar AS. Kondisi tersebut dipicu oleh sentimen “gencatan senjata” tarif antara AS dan Tiongkok. Menurut Ibrahim, kebijakan tarif yang mengatur peningkatan bea masuk akan berakhir pada 12 Agustus, menciptakan dinamika baru di pasar global.

Meskipun harapan pasar cenderung condong pada perpanjangan gencatan senjata ini, ketidakpastian mengenai hasilnya tetap membayangi. Lebih lanjut, Ibrahim mencermati lonjakan ekspor Tiongkok pada pekan lalu yang mencapai 7,2% secara tahunan (year-on-year) untuk bulan Juli. Angka ini mengindikasikan bahwa para eksportir Tiongkok bergegas mengirimkan barang mereka sebelum potensi penerapan tarif baru diberlakukan.

Di sisi lain, AS juga menerapkan tarif timbal balik baru pada 7 Agustus lalu, yang secara spesifik menargetkan barang-barang dari negara-negara dengan bea masuk hingga 50%. Perkembangan ini menambah kompleksitas dalam lanskap perdagangan global dan turut memengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang.

Untuk perdagangan Selasa (12/8/2025), Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Ia memperkirakan rentang pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 16.270 hingga Rp 16.320 per dolar AS.