Rupiah melemah tujuh hari beruntun, cek proyeksinya untuk Rabu (24/12)

Ifonti.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali pelemahan menjelang akhir 2025. Selasa (23/12/2025), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,06% di level Rp 16.787 dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.777 per dolar AS.  

Rupiah melemah dalam tujuh hari perdagangan berturut-turut. Dalam tujuh hari, rupiah mengakumulasi pelemahan 0,85% dari posisi Rp 16.646 per dolar AS pada (12/12).

Kurs rupiah Jisdor pun melemah dalam tujuh hari perdagangan beruntun. Hari ini, kurs rupiah Jisdor melemah 0,83% dalam tujuh hari terakhir. Sedangkan hari ini saja, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 17 atau 0,10% menjadi Rp 16.790 per dolar AS.

Saham Lapis Dua Melaju Kencang, Simak Prospeknya di Tahun 2026

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan pergerakan rupiah yang melemah tipis terhadap dolar AS hari ini disebabkan rupiah masih gagal memanfaatkan perlemahan dolar AS yang meluas. 

“Hal ini karena prospek kebijakan pelonggaran BI dan pemerintah masih terus membebani rupiah,” ungkap Lukman kepada Kontan, Selasa (23/12/2025).

Mengenai prospek pergerakan rupiah esok hari Rabu (24/12/2025), Lukman bilang masih belum ada data ekonomi penting sepekan ini yang bisa menyongsong penguatan rupiah.

Sentimen umum masih suram. Selain fundamental domestik, Lukman menyebut nvestor perlu mencermati perkembangan seputar eskalasi di Laut Karabia.

Sementara Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi menyatakan sentimen pergerakan rupiah esok hari salah satunya dipengaruhi oleh BI yang mengungkap penyebab kredit ‘nganggur’ yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp 2.500 triliun per November 2025.

“Kenapa terjadi? Karena permintaan kredit saat ini belum sekuat yang diharapkan. Pasalnya, korporasi masih wait and see di tengah ketidakpastian ekonomi,” jelas Ibrahim.

Prospek Saham Medela Potentia (MDLA) Usai Sang Anak Jadi Distributor Obat Merck

Tak hanya korporasi, rumah tangga juga masih menahan untuk mengambil kredit konsumsi lantaran masih ragu akan kondisi ekonomi ke depan. 

Dari sisi suplai, bank sentral sudah memberikan insentif yang banyak kepada perbankan. Namun, sisi permintaan juga masih perlu didorong.

Dengan begitu, Ibrahim memproyeksi rupiah pada Rabu (24/12/2025) akan bergerak di rentang Rp 16.780 – Rp 16.810 per dolar AS. Sedang Lukman mempredikso rupiah di kisaran Rp 16.700 – Rp 16.850 per dolar AS.