
Ifonti.com Pasar saham Asia-Pasifik bergerak variatif pada Rabu (24/12/2025) seiring dengan menipisnya volume perdagangan menjelang libur Malam Natal.
Sejumlah bursa di kawasan ini juga dijadwalkan menutup perdagangan lebih awal.
Melansir data CNBC, di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,14%, sementara Topix bergerak relatif datar.
Laba Bank BRI (BBRI) Turun 9,12% Nov 2025, Analis Sebut Layak Investasi, Mengapa?
Bursa Korea Selatan juga mencatatkan penguatan terbatas, dengan Kospi naik 0,2%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,2%.
Kontrak berjangka Hang Seng Index Hong Kong berada di level 25.818, lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 25.774,14.
Meski demikian, pasar saham Hong Kong dan Australia diperkirakan akan menutup perdagangan lebih cepat pada hari ini.
Berbeda dengan mayoritas bursa Asia lainnya, pasar Australia justru melemah. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,33%, mengakhiri reli penguatan yang berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Merger Belum Berhasil Bangkitkan Harga Saham MORA, Apakah Masih Layak Investasi?
Sentimen pasar Asia turut dipengaruhi oleh pergerakan positif bursa Wall Street pada perdagangan semalam.
Saham-saham Amerika Serikat (AS) kembali menguat untuk hari keempat berturut-turut, didorong oleh kinerja saham-saham bertema kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di tengah pekan perdagangan yang dipersingkat oleh libur akhir tahun.
Indeks S&P 500 naik 0,46% dan ditutup di level rekor 6.909,79, mendekati rekor intraday tertingginya di 6.920,34.
S&P 500 Sentuh Rekor Penutupan Selasa (23/12): Wall St Menuju Kenaikan Tahunan Ketiga
Nasdaq Composite juga menguat 0,57% ke posisi 23.561,84, ditopang oleh kenaikan saham-saham teknologi raksasa seperti Nvidia yang melonjak sekitar 3% dan Broadcom yang naik lebih dari 2%.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average bertambah 79,73 poin atau 0,16% ke level 48.442,41.