
Ifonti.com JAKARTA. Menuju akhir tahun 2025, harga perak terpantau naik tajam. Penguatan agresif ini dinilai sebagai upaya perak mengejar ketertinggalan rasio harga terhadap emas, di tengah dukungan kuat dari sentimen global serta lonjakan permintaan industri.
Pada perdagangan Jumat (26/12/2025) pukul 14.32 WIB, harga perak tercatat di US$ 74,694 per ons troi. Harga perak saat ini sudah melonjak sebesar 39,82% secara bulanan dan 158,64% secara ytd.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyebut, kenaikan harga perak di tahun 2025 ini mengejar ketinggalan rasio 1:50 terhadap emas. Ada pun demikian, situasi juga semakin didukung oleh masifnya permintaan perak sebagai logam industri untuk kendaraan Listrik (EV), energi terbarukan, dan pengembangan data center.
Memasuki Tahun 2026, Ini Strategi Yang Bisa Dilakukan Investor Kripto
“Idealnya investor melihat rasio 1:50 harga emas berbanding perak, dengan estimasi harga emas di US$ 5000-an, maka harga perak akan menyusul di US$ 100-an,” ujar Lukman kepada Kontan, Jumat (26/12/2025).
Lebih lanjut Lukman menyebut bahwa sentimen pergerakan harga perak ke depan bisa jadi sama seperti sentimen pergerakan harga emas. Misalnya situasi geopolitik di laut Karabia, laut China Selatan, dan perang di Ukraina.
Selain itu tingkat suku bunga The Fed di bawah kepemimpinan baru pilihan Donald Trump dan kebijakan Trump yang sering tidak terduga juga bisa jadi pengaruh pergerakan harga perak tahun depan.
Namun yang perlu lebih dicermati ialah bagaimana kondisi penawaran-permintaan perak untuk kebutuhan industri, serta pertumbuhan ekonomi global, dan tingginya risiko volatilitas sangat besar pada perak.
“Kalau emas dia memiliki likuiditas yang lebih bagus dan merupakan komoditas dengan volume terbesar, jadi lebih less volatile. Sedangkan perak itu sebaliknya, jauh lebih dibayangi volatilitas yang tinggi,” ujar Lukman.
Dengan begitu, Lukman memprediksi harga perak di periode tahun 2026 akan bergerak lebih tinggi, yakni di rentang US$ 90 – US$ 110 per ons troi.