Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang mengesankan, bergerak positif secara konsisten dalam dua sesi perdagangan terakhir dan kini semakin mendekati level psikologis penting 8.000. Sentimen bullish ini memicu optimisme di kalangan investor, menandai periode kenaikan yang kuat di pasar saham Indonesia.
Lonjakan signifikan terjadi pada perdagangan Kamis (7/8), saat IHSG berhasil ditutup menguat tajam sebesar 2,47 persen atau setara 188,168 poin, mengakhiri sesi di posisi 7.794,094. Sepanjang hari perdagangan tersebut, pergerakan indeks terpantau dalam rentang cukup lebar, yakni dari level terendah 7.646,911 hingga puncaknya menyentuh 7.800,831. Kenaikan ini memberikan dorongan kuat bagi pasar.
Performa positif tersebut tercermin dari dominasi saham-saham yang menguat, dengan 389 saham naik, berbanding 240 saham yang melemah, dan 172 saham stagnan. Aktivitas pasar juga sangat ramai; total volume transaksi mencapai 28,16 miliar lembar saham, terjadi dalam 2.163.487 kali frekuensi perdagangan. Nilai transaksi harian yang fantastis sebesar Rp 18,21 triliun turut mengindikasikan minat investor yang tinggi, mendorong kapitalisasi pasar IHSG menembus angka impresif Rp 14.045,32 triliun.
Saham-saham Perbankan Moncer
Tren penguatan IHSG terus berlanjut pada perdagangan sesi II Selasa (12/8), di mana indeks kembali naik 1,91 persen atau 145,46 poin, mencapai level 7.751,38. Pendorong utama di balik lonjakan indeks pada hari tersebut adalah derasnya aksi beli investor pada saham-saham perbankan besar. Emiten-emiten di sektor ini mendominasi daftar saham dengan nilai transaksi tertinggi (top value), menegaskan perannya sebagai tulang punggung penguatan pasar.
Fokus investor terlihat jelas pada saham-saham unggulan perbankan. Berdasarkan data dari Stockbit, Bank Mandiri (BMRI) tampil sebagai pemimpin daftar saham dengan nilai transaksi terbesar, mencatat angka fantastis Rp 936,78 miliar. Saham BMRI sendiri berhasil menguat signifikan 3,60 persen, ditutup pada harga Rp 4.890 per saham, menunjukkan kepercayaan pasar yang tinggi.
Tak kalah impresif, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyusul dengan membukukan nilai transaksi mencapai Rp 853,94 miliar, sementara sahamnya sendiri melonjak 3,94 persen, mencapai Rp 3.960 per saham. Dominasi sektor perbankan semakin kentara dengan kehadiran Bank Central Asia (BBCA) di posisi berikutnya, yang mencatat nilai transaksi sebesar Rp 824,22 miliar. Saham BBCA juga mencatatkan kenaikan solid 2,63 persen, ditutup pada Rp 8.775 per saham.
Meski sektor perbankan mendominasi, saham dari sektor lain juga menunjukkan performa cemerlang. Di luar barisan bank, Barito Renewables Energy (BREN) berhasil menempati posisi keempat dalam daftar top value, dengan nilai transaksi yang substansial mencapai Rp 484,64 miliar. Saham BREN juga tak ketinggalan ikut menguat 2,29 persen, mencapai harga Rp 8.950 per saham.
Menggenapi daftar lima besar saham dengan nilai transaksi tertinggi, Bank Negara Indonesia (BBNI) turut menunjukkan aksi beli yang kuat dengan total transaksi Rp 321,96 miliar. Saham BBNI tercatat mengalami penguatan paling signifikan di antara saham-saham bank lainnya, melonjak 4,76 persen, mengakhiri perdagangan di level Rp 4.400 per saham.