PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sukses menorehkan kinerja positif dan mengesankan pada semester I-2025. Perusahaan pakan ternak dan pengolahan ayam terkemuka ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun, melonjak 7,48% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,76 triliun. Kenaikan signifikan ini menjadi sorotan utama di tengah dinamika pasar.
Kenaikan laba bersih CPIN tersebut, menurut Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, sebagian besar ditopang oleh peningkatan pendapatan non-operasional. Hal ini kontras dengan pendapatan usaha perseroan yang hanya tumbuh tipis 0,3% yoy, mencapai Rp 33,06 triliun. Lebih lanjut, Analis MNC Sekuritas PIK, Hijjah Marhama, menambahkan bahwa efisiensi biaya keuangan yang turun 22% serta penurunan beban pajak sebesar 23% turut menjadi pendorong kuat di balik pertumbuhan laba bersih CPIN yang solid ini.
Di balik angka-angka laba tersebut, kinerja segmen penjualan menunjukkan pola yang beragam. Segmen pakan ternak membukukan pertumbuhan solid 19% yoy, didukung oleh peningkatan volume permintaan di tengah penurunan harga. Segmen day old chick (DOC) juga tidak kalah cemerlang dengan pertumbuhan 31% yoy. Namun, segmen ayam broiler, yang merupakan kontributor terbesar dengan porsi 49% terhadap total pendapatan, justru mengalami penurunan sebesar 7% yoy, menjadi tantangan tersendiri yang perlu diantisipasi oleh perseroan.
Mayora Indah (MYOR) Bidik Laba Rp 3,1 Triliun di 2025, Cek Rekomendasi Analis
Memasuki paruh kedua tahun 2025, Sarkia Adelia optimis terhadap prospek kinerja CPIN. Ia memproyeksikan pemulihan harga ayam yang mulai terlihat sejak Juni akan menjadi katalis positif utama bagi kinerja perusahaan. Optimisme ini beralasan mengingat besarnya kontribusi segmen peternakan, seperti ayam broiler dan DOC, terhadap pendapatan perseroan secara keseluruhan.
Selain pemulihan harga, beberapa faktor lain juga diprediksi akan mendukung kinerja CPIN ke depan. Ini termasuk potensi peningkatan permintaan berkat program Makan Bergizi Gratis, kondisi harga bahan baku yang relatif rendah, serta potensi masuknya jagung impor dari Amerika Serikat dengan harga yang lebih kompetitif, yang dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan.
Kinerja Emiten CPO Grup Salim Tumbuh per Semester I 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya
CPIN Chart by TradingView
Di sisi pasar saham, meskipun harga saham CPIN sempat terkoreksi sekitar 10% dalam sebulan terakhir, Sarkia Adelia menilai kondisi ini justru menciptakan valuasi yang masih menarik bagi investor. Dengan prospek yang menjanjikan dan valuasi yang menarik, kedua analis sepakat merekomendasikan pembelian saham CPIN. Sarkia Adelia mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 5.500 per saham. Senada, Hijjah Marhama juga merekomendasikan beli saham CPIN dengan target Rp 5.000 per saham, menandakan kepercayaan pasar terhadap potensi pertumbuhan perusahaan ke depan.
Kinerja Emiten Distributor Alkes Moncer di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya