
Ifonti.com JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) bakal segera melepas PT PP Infrastruktur dan PT Celebes Railway Indonesia (CRI). Rencananya, transaksi pelepasan aset tersebut selesai pada kuartal I 2026.
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara mengatakan, proses terkini divestasi aset tersebut adalah tahap pemenuhan persyaratan pendahuluan alias condition precedent (CP) yang tertuang dalam perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional share purchase agreement (CSPA).
Katanya, proses yang harus diselesaikan PTPP masih cukup banyak untuk bisa masuk ke penandatanganan SPA (share purchase agreement).
Saham Darma Henwa (DEWA) Melejit di Atas Target Para Analis
“Kami perkirakan di triwulan pertama tahun depan (rampung),” ujarnya dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (18/12/2025).
Gede bilang, proses pelepasan aset CRI saat ini telah mencapai tahap penentuan pemenang. PTPP pun tengah merampungkan seluruh CP agar transaksi senilai Rp 282,1 miliar tersebut dapat diselesaikan secara administratif.
Sementara, divestasi 81% saham di PT PP Infrastruktur (PPIN) kepada PT Varsha Zamindo Laksana senilai Rp1,41 triliun saat ini tengah dalam proses pemenuhan CP serta proses uji tuntas lanjutan.
Langkah divestasi dengan total nilai transaksi Rp1,69 triliun ini merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029.
KONTAN mencatat bahwa kedua aset tersebut memang sudah masuk dalam pipeline divestasi sepanjang 2025. Secara total, PTPP menargetkan divestasi senilai Rp 3,06 triliun tahun ini. Artinya, perseroan masih perlu melepas aset senilai sekitar Rp 1,37 triliun agar target tersebut tercapai.
Selain PPIN dan CRI, PTPP juga menyiapkan rencana divestasi terhadap PT Centurion Perkasa Iman Surabaya dan PT PP Semarang Demak.
Untuk PP Semarang Demak, divestasi baru akan dilakukan setelah seksi I proyek tol tersebut beroperasi pada 2027. Namun, PTPP belum memberikan penjelasan lebih jauh terkait sisa target divestasi tahun ini.
Indo Premier Luncurkan Reksadana ETF Pasar Uang Pertama di Indonesia
Hingga kuartal III-2025, kinerja keuangan PTPP masih tertekan. Laba bersih perusahaan hanya mencapai Rp 5,55 miliar, anjlok 97,92% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 267,28 miliar.
Pendapatan usaha juga terkoreksi 23,33% menjadi Rp 10,73 triliun dari Rp 14 triliun per September 2024.