
Ifonti.com JAKARTA. Platform perdagangan aset digital FLOQ menilai pergerakan pasar altcoin sepanjang 2025 cenderung lebih tertahan dibandingkan siklus-siklus kripto sebelumnya.
Tingginya dominasi bitcoin membuat arus modal global masih terkonsentrasi pada aset utama, sehingga ruang gerak altcoin, termasuk yang berkapitalisasi besar, relatif terbatas.
CEO and Founder FLOQ Yudhono Rawis mengatakan bahwa kondisi tersebut mencerminkan perubahan perilaku investor kripto yang kini lebih selektif dalam menempatkan dana.
“Di 2025, kami melihat pasar mulai bergerak lebih rasional. Investor tidak lagi mengejar semua altcoin secara bersamaan, tetapi fokus pada proyek yang memiliki fungsi jelas, arus ekonomi nyata, dan relevansi jangka panjang,” ujar Yudhono kepada Kontan, Senin (29/12).
Platform AI Megarock Berpotensi Dongkrak Margin Metrodata (MTDL), Ini Kata Analis
Meski performa altcoin secara umum tertahan, FLOQ menilai pasar tidak sepenuhnya melemah. Sepanjang tahun ini, terlihat adanya selective rotation, yakni pergeseran minat investor ke sektor-sektor tertentu yang dinilai memiliki utilitas dan adopsi lebih nyata.
Beberapa sektor altcoin yang dinilai relatif lebih tahan banting sepanjang 2025 antara lain aset berbasis privasi (privacy coins), real-world assets (RWA) seperti tokenisasi saham dan emas, serta exchange tokens global.
Ketiga sektor tersebut dinilai mampu mempertahankan kinerja lebih baik karena memiliki basis penggunaan yang konsisten dan arus ekonomi yang jelas.
Menurut Yudhono, ketahanan sektor-sektor tersebut menunjukkan bahwa pasar kripto mulai menghargai fundamental, bukan sekadar narasi jangka pendek.
“Pasar mulai memberi nilai lebih pada proyek yang benar-benar digunakan dan memiliki model bisnis berkelanjutan,” imbuhnya.
Ke depan, FLOQ memandang tren ini berpotensi berlanjut. Industri kripto dinilai sedang memasuki fase pendewasaan, dengan fokus pada pengembangan produk yang memiliki keterkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi riil.
Salah satu tema yang diperkirakan menjadi pendorong pertumbuhan berikutnya adalah tokenisasi aset, khususnya tokenisasi saham dan emas. Tren ini dinilai sejalan dengan meningkatnya minat institusi serta kebutuhan investor terhadap instrumen yang lebih transparan dan memiliki underlying asset yang jelas.
FLOQ mempercayai tokenisasi aset akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan industri kripto ke depan. Arah ini memperkuat peran blockchain sebagai jembatan antara keuangan tradisional dan ekosistem digital.
Dalam menyikapi peluang investasi tahun depan, FLOQ menekankan pentingnya pendekatan yang selektif dan berbasis fundamental.
“Dari sisi ekosistem, jaringan blockchain dengan tingkat aktivitas dan adopsi tinggi seperti Ethereum dan Solana masih menjadi perhatian utama. Sementara dari sisi sektor, real-world assets (RWA) dinilai memiliki potensi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang,” paparnya. Namun demikian, FLOQ mengingatkan bahwa setiap keputusan investasi tetap perlu disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko masing-masing investor.
Sebagai exchanger yang berdiri pada 2025, FLOQ menegaskan komitmennya untuk menghadirkan edukasi, akses, dan wawasan pasar guna membantu masyarakat Indonesia memahami dinamika industri kripto secara lebih komprehensif di tengah volatilitas dan perubahan tren yang cepat.
Blibli Tutup 2025 dengan Capaian Penghargaan dari Strategi Omnichannel hingga ESG