IHSG Menguat di Awal Pekan, Pasar Tunggu Keputusan Suku Bunga Global

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali perdagangan Selasa (19/8/2025) pagi dengan optimisme, bergerak menguat didorong harapan pelonggaran kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral utama di tingkat global. IHSG dibuka naik 6,97 poin atau 0,09 persen, mencapai posisi 7.905,35. Namun, kontras dengan IHSG, indeks 45 saham unggulan atau LQ45 justru sedikit melemah 1,26 poin atau 0,15 persen, berada di level 819,80.

Pekan ini diproyeksikan menjadi periode krusial bagi pelaku pasar, sarat dengan agenda penting berupa rilis kebijakan dan data ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri. Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, menyoroti padatnya jadwal ini yang akan memengaruhi pergerakan pasar saham.

Fokus utama dari kancah global tertuju pada bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Para pejabat tinggi bank sentral dijadwalkan menghadiri simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Acara ini akan menjadi pusat perhatian bagi pelaku pasar yang berupaya mencari sinyal terkait arah kebijakan suku bunga ke depan. Ekspektasi di pasar cukup tinggi, di mana FedWatch CME mencatat probabilitas sebesar 83 persen The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2025.

Tak hanya The Fed, perhatian juga beralih ke kawasan Asia. Bank Rakyat China (PBoC) dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga periode Agustus 2025 pada Rabu (20/8). Langkah otoritas moneter China ini sangat dinantikan di tengah perlambatan konsumsi domestik dan momentum pertumbuhan ekonomi China yang mulai pudar.

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) turut menjadi sorotan. BI akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada Rabu (20/8), dengan mayoritas perkiraan menunjukkan keputusan untuk menahan suku bunga setelah pemangkasan pada pertemuan sebelumnya. Selain itu, BI juga direncanakan merilis data transaksi berjalan untuk periode kuartal II 2025 pada Jumat (22/8), memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan eksternal perekonomian nasional.

Sentimen pasar global pada perdagangan Senin (18/8) menunjukkan hasil yang bervariasi. Bursa saham Eropa ditutup beragam, dengan Euro Stoxx 50 melemah 0,25 persen, sementara indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21 persen dan indeks DAX Jerman naik 0,18 persen. Indeks CAC Prancis sendiri turun 0,50 persen.

Serupa dengan Eropa, bursa saham AS di Wall Street juga menutup perdagangan Senin (18/8) secara variatif. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis 33,93 poin atau 0,08 persen ke level 44.912,19, dan indeks S&P 500 turun 0,64 persen ke level 6.449,91. Namun, indeks Nasdaq Composite berhasil menguat 1,69 poin atau 0,03 persen, ditutup pada level 23.713,02.

Tren bervariasi ini berlanjut di bursa saham regional Asia pada Selasa pagi. Indeks Nikkei Jepang melemah signifikan 567,52 poin atau 1,31 persen ke 42.709,00. Di sisi lain, indeks Shanghai China menguat 17,15 poin atau 0,47 persen ke 3.700,87, dan indeks Hang Seng Hong Kong naik 106,69 poin atau 0,42 persen ke 25.720,55. Sementara itu, indeks Strait Times Singapura melemah 17,45 poin atau 0,41 persen ke 4.255,45.