Suku Bunga BI Turun: Dana Pensiun Terancam? Kata ADPI!

Ifonti.com JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyoroti dampak signifikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terhadap Return of Investment (RoI) dana pensiun. Dengan suku bunga acuan BI yang kini berada di angka 5% setelah empat kali penurunan sepanjang tahun ini, ADPI menilai hal ini krusial bagi kinerja dana pensiun. Staf Ahli ADPI, Bambang Sri Mulyadi, menjelaskan bahwa apabila tren penurunan suku bunga BI ini diikuti oleh menurunnya tingkat suku bunga deposito, kupon obligasi, maupun Surat Berharga Negara (SBN), maka hasil usaha investasi dana pensiun juga akan turut terpengaruh dan cenderung menurun.

Dalam menghadapi tantangan ini, Bambang Sri Mulyadi, dalam keterangannya kepada Kontan pada Kamis (21/8/2025), menyarankan agar dana pensiun mempertimbangkan pengalihan ke instrumen ekuitas. Namun, strategi diversifikasi investasi ini memerlukan kehati-hatian dan selektivitas tinggi dalam penempatan maupun pelepasan aset. Ia menambahkan, bagi dana pensiun yang memiliki likuiditas memadai, momentum kenaikan tren saham dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meraih keuntungan (gains) yang signifikan. Langkah proaktif ini diharapkan mampu secara substansial mengungkit dan meningkatkan hasil usaha investasi dana pensiun di tengah volatilitas pasar.

Kendati demikian, Bambang juga menekankan bahwa tidak semua dana pensiun akan merasakan dampak langsung dari pergeseran strategi ini. Apabila dana investasi telah tertanam kuat pada instrumen pendapatan tetap (fixed income) dan tidak memiliki fleksibilitas untuk memanfaatkan lonjakan harga saham, maka hasil usaha investasi dana pensiun tersebut cenderung tidak terdampak atau akan tetap stabil dan tidak mengalami perubahan yang berarti.

Mengamati dinamika pasar saat ini seiring fenomena penurunan suku bunga BI, Bambang menilai bahwa telah terjadi ‘switching’ atau pengalihan aset oleh sejumlah dana pensiun, khususnya yang memiliki posisi likuiditas kuat, untuk mencari instrumen investasi yang lebih menguntungkan. Fenomena ini sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan Return of Investment (RoI) gabungan dana pensiun per Mei 2025 tercatat sebesar 2,8%. Angka ini memperlihatkan penurunan jika dibandingkan dengan posisi RoI pada Mei 2024, menggarisbawahi urgensi adaptasi strategi investasi di tengah kondisi suku bunga yang menantang bagi para pengelola dana pensiun.

Ringkasan

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyoroti bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dapat mempengaruhi Return of Investment (RoI) dana pensiun. Penurunan suku bunga berpotensi menurunkan tingkat suku bunga deposito, kupon obligasi, dan Surat Berharga Negara (SBN), yang pada akhirnya dapat menurunkan hasil investasi dana pensiun.

Untuk mengatasi tantangan ini, ADPI menyarankan dana pensiun untuk mempertimbangkan pengalihan investasi ke instrumen ekuitas. Diversifikasi ini memerlukan kehati-hatian dan selektivitas. Beberapa dana pensiun dengan likuiditas memadai telah melakukan pengalihan aset, sejalan dengan data OJK yang menunjukkan penurunan RoI gabungan dana pensiun per Mei 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.