Suku Bunga BI Turun: Dampaknya pada Imbal Hasil SRBI Allianz Life

JAKARTA – Dinamika ekonomi domestik kembali menjadi sorotan setelah Bank Indonesia (BI) tercatat telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali sepanjang tahun ini, membawa posisi terbarunya ke angka 5%. Kebijakan moneter ini secara langsung memengaruhi berbagai instrumen keuangan, termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) merupakan salah satu pihak yang mencermati betul dampak dari pergeseran kebijakan ini. Mereka menggarisbawahi bahwa penurunan suku bunga BI memiliki efek signifikan terhadap imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang secara inheren dapat memicu penurunan pada return instrumen tersebut.

Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, menjelaskan alasan di balik fenomena ini. Menurutnya, “Mengingat SRBI merupakan instrumen jangka pendek yang sensitif terhadap arah kebijakan moneter,” sehingga setiap perubahan suku bunga acuan akan langsung terasa pada profil imbal hasilnya. Pernyataan ini disampaikan kepada Kontan pada Minggu, 24 Agustus.

Data resmi dari Bank Indonesia (BI) memperkuat pandangan tersebut. Setelah suku bunga BI ditetapkan pada 5%, terlihat adanya koreksi signifikan pada suku bunga SRBI untuk berbagai tenor. Tercatat, pada awal Januari 2025, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan masing-masing berada di level 7,16%; 7,20%; dan 7,27%. Namun, per 15 Agustus 2025, angka tersebut menurun drastis menjadi 5,28% untuk tenor 6 bulan, 5,32% untuk 9 bulan, dan 5,34% untuk 12 bulan.

Kendati demikian, Made Daryanti menegaskan bahwa Allianz Life tetap memandang SRBI sebagai opsi investasi yang cukup menarik, terutama jika dibandingkan dengan instrumen pasar uang lainnya. Ia optimis bahwa peluang investasi senantiasa terbuka lebar melalui beragam pilihan, tidak hanya terbatas pada pasar uang, melainkan juga mencakup obligasi dan saham.

Dalam menjalankan aktivitas investasinya, Allianz Life mengimplementasikan sejumlah strategi cermat. Made menjelaskan bahwa perusahaan menerapkan pendekatan alokasi yang terdiversifikasi dan dinamis. Strategi ini disesuaikan dengan mandat spesifik dari masing-masing subdana, serta senantiasa merujuk pada panduan strategi investasi yang tertera jelas dalam fund fact sheet.

Sebagai penutup, data dari laporan keuangan resmi Allianz Life menunjukkan adanya pergeseran dalam alokasi investasi mereka pada SRBI. Per Juli 2025, penempatan Allianz Life di SRBI tercatat sebesar Rp 200,25 miliar. Angka ini menandai penurunan signifikan sebesar 9,14% dibandingkan posisi per Juli 2024, yang saat itu mencapai Rp 220,4 miliar. Ini mengindikasikan strategi adaptif perusahaan dalam merespons dinamika pasar keuangan.

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali hingga mencapai 5%, yang berdampak pada imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Allianz Life Indonesia menyoroti bahwa penurunan suku bunga BI secara signifikan mempengaruhi imbal hasil SRBI, menyebabkan potensi penurunan return instrumen tersebut. Hal ini disebabkan SRBI merupakan instrumen jangka pendek yang sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter.

Meskipun terjadi penurunan imbal hasil, Allianz Life tetap melihat SRBI sebagai opsi investasi yang menarik dibandingkan instrumen pasar uang lainnya. Allianz Life menerapkan strategi alokasi investasi yang terdiversifikasi dan dinamis, disesuaikan dengan mandat subdana dan panduan strategi investasi. Data laporan keuangan menunjukkan penurunan alokasi investasi Allianz Life pada SRBI sebesar 9,14% per Juli 2025, mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap dinamika pasar keuangan.