Kupon SR023: 5,95%! Lebih Untung dari Deposito?

Ifonti.com JAKARTA – Kesempatan berinvestasi pada Sukuk Ritel Seri SR023 telah dibuka sejak 22 Agustus 2025 dan akan berakhir pada 15 September 2025. Para ekonom sepakat bahwa kupon yang ditawarkan oleh SR023 jauh lebih atraktif jika dibandingkan dengan bunga deposito perbankan, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari instrumen aman.

Sukuk Ritel SR023 hadir dengan dua pilihan tenor yang fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan investor. Tersedia tenor tiga tahun (ST023T3) dengan kupon sebesar 5,80% per tahun, serta tenor lima tahun (ST023T5) yang menawarkan kupon lebih tinggi, yakni 5,95% per tahun. Pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menyesuaikan jangka waktu investasi mereka.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyoroti secara spesifik daya tarik SR023. Menurutnya, jika dibandingkan dengan deposito perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini rata-rata menawarkan bunga sekitar 3,5% hingga 4,5%, imbal hasil Sukuk Ritel SR023 jelas jauh melampaui. Perbedaan signifikan ini menjadi poin kuat bagi para calon investor.

Keunggulan SR023 tidak hanya berhenti pada besaran kupon, tetapi juga terletak pada efisiensi pajak investasi. Produk ini hanya dikenakan pajak sebesar 10%, jauh lebih rendah dari pajak 20% yang umumnya dibebankan pada deposito perbankan. Aspek pajak yang lebih ringan ini semakin meningkatkan potensi keuntungan bersih bagi investor.

SR023 Sudah Bisa Dipesan, Masih Menarikkah Bunga yang Ditawarkan?

Dengan mempertimbangkan perbedaan pajak tersebut, Josua Pardede menjelaskan bahwa effective yield bersih yang diterima investor setelah pajak akan mencapai sekitar 5,22% untuk SR023T3 dan 5,36% untuk SR023T5. “Angka ini tergolong sangat atraktif untuk sebuah instrumen investasi yang tidak hanya aman, tetapi juga dijamin 100% oleh negara,” tegas Josua kepada Kontan beberapa waktu lalu, menegaskan tingkat keamanan dan potensi imbal hasil yang tinggi.

Lebih lanjut, Josua menyoroti kondisi makroekonomi saat ini. Dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang baru-baru ini terjadi dan ekspektasi akan adanya potensi penurunan lanjutan, instrumen fixed rate seperti SR023 menjadi semakin memikat. Ini karena adanya potensi kenaikan harga di pasar sekunder, memberikan peluang keuntungan kapital tambahan bagi investor.

Memang, jika dibandingkan dengan obligasi Fixed Rate (FR), yield yang ditawarkan mungkin terlihat lebih tinggi dari SR023. Untuk obligasi FR dengan tenor 3 hingga 5 tahun, yield sebelum pajak di pasar sekunder saat ini berkisar antara 6,5% hingga 6,7%. Namun, perbandingan ini perlu dicermati lebih jauh.

Setelah memperhitungkan pajak, yield bersih dari obligasi FR memang sedikit lebih tinggi, berkisar 5,5%–5,7%, melampaui SR023. Akan tetapi, Josua menegaskan bahwa produk FR tidak selalu mudah dijangkau oleh investor ritel. Hal ini disebabkan oleh persyaratan minimum pembelian yang besar serta adanya risiko fluktuasi harga karena obligasi FR diperdagangkan secara harian di pasar sekunder.

Oleh karena itu, Josua menyimpulkan, “Obligasi FR mungkin lebih menarik bagi investor institusi atau mereka yang berorientasi pada pencarian yield maksimal. Namun, untuk kalangan investor ritel, SR023 menawarkan solusi investasi yang jauh lebih praktis, aman, dan memberikan pengalaman investasi yang lebih terstruktur dan terukur.” Pernyataan ini mempertegas posisi SR023 sebagai pilihan unggulan bagi individu.

Ringkasan

Sukuk Ritel Seri SR023 menawarkan kupon yang lebih atraktif dibandingkan bunga deposito perbankan. SR023 memiliki dua pilihan tenor: tiga tahun dengan kupon 5,80% per tahun dan lima tahun dengan kupon 5,95% per tahun. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan imbal hasil SR023 jauh melampaui bunga deposito BUMN yang rata-rata 3,5% hingga 4,5%.

Selain kupon yang menarik, SR023 juga dikenakan pajak investasi yang lebih rendah, yaitu 10% dibandingkan dengan 20% pada deposito. Dengan mempertimbangkan pajak, effective yield bersih SR023T3 mencapai sekitar 5,22% dan SR023T5 sekitar 5,36%, angka yang dianggap sangat atraktif untuk instrumen investasi yang aman dan dijamin 100% oleh negara, serta lebih praktis dan terstruktur bagi investor ritel.