Ifonti.com JAKARTA. PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), pengelola Proyek Emas Pani, bersiap memasuki Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana (IPO). Langkah strategis ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi perusahaan dan pemegang sahamnya.
Berdasarkan prospektus yang dirilis Senin (8/9/2025), EMAS akan menawarkan maksimal 1,61 miliar saham, atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Calon emiten dengan kode saham EMAS ini menetapkan harga IPO di kisaran Rp 1.800–Rp 3.020 per saham. Masa bookbuilding atau penawaran awal akan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 17–19 September 2025.
Dengan harga IPO tersebut, EMAS berpotensi meraup dana maksimal hingga Rp 4,88 triliun. Alokasi dana yang diperoleh memiliki fokus yang terarah. Sebesar Rp 328,4 miliar (US$ 20 juta) akan dialokasikan sebagai uang muka setoran modal secara bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang untuk membiayai sebagian kebutuhan modal kerja operasional, mulai dari bahan baku hingga biaya karyawan.
Selanjutnya, jumlah yang sama, Rp 328,4 miliar (US$ 20 juta), akan disalurkan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera, juga untuk membiayai kebutuhan modal kerjanya. Sisa dana IPO akan digunakan untuk pembayaran lebih awal kepada Merdeka Copper Gold (MDKA) atas pokok utang berdasarkan Perjanjian Utang Piutang tanggal 8 April 2022.
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Poerbaya Abidin, mengungkapkan optimismenya terhadap Proyek Emas Pani yang memiliki potensi sumber daya mencapai 7 juta ons emas. Proyek ini dirancang sebagai tambang berbiaya rendah dengan umur panjang, berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dan Indonesia secara keseluruhan. “Kami yakin Proyek Emas Pani akan memberikan nilai tambah jangka panjang,” tegas Boyke dalam keterangan resmi.
Keberhasilan Proyek Emas Pani diperkuat oleh pengalaman dan keahlian Grup MDKA dalam pengelolaan tambang emas berskala besar. Proyek ini akan dimulai dengan pengoperasian fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton bijih emas per tahun, dijadwalkan beroperasi pada Desember 2025. Produksi puncak diperkirakan mencapai 140.000–150.000 ons emas per tahun pada periode 2026 hingga 2030.
Tahap selanjutnya adalah pengembangan fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) secara bertahap mulai 2029 hingga 2032, meningkatkan kapasitas pemrosesan hingga 12 juta ton bijih emas per tahun dan potensi produksi maksimal 355.000 ons emas per tahun. Hingga Juni 2025, pembangunan fasilitas heap leach telah mencapai 67% dan sesuai jadwal produksi emas pertama pada kuartal I-2026. Pendanaan untuk fasilitas heap leach telah terpenuhi sepenuhnya.
Boyke menambahkan, “Setelah beroperasi penuh, Proyek Emas Pani ditargetkan mencapai produksi puncak hingga 500.000 ons emas, menjadikannya salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan pendorong utama pertumbuhan kinerja MDKA.”
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas, Fath Aliansyah, menjelaskan bahwa IPO EMAS akan memberikan keuntungan bagi MDKA sebagai induk usaha melalui peningkatan valuasi dan penerimaan kas dari pembayaran utang lebih awal. Dengan asumsi EMAS meraup Rp 4,88 triliun dari IPO dan dikurangi setoran dana kepada entitas usaha, MDKA berpotensi mendapatkan keuntungan signifikan.
Fath menambahkan bahwa hal ini akan menjadi sentimen positif bagi MDKA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yang memiliki 20,43% saham MDKA (data per 30 Juni 2025), juga diprediksi akan merasakan dampak positif dari IPO EMAS ini, dengan peningkatan valuasi jangka pendek. Hingga akhir perdagangan Senin (8/9), MDKA ditutup menguat 0,76% (naik 20 poin ke Rp 2.640 per saham), sementara SRTG melemah 1,48% ke Rp 2.000 per saham.
Ringkasan
Merdeka Gold Resources (EMAS) akan melakukan IPO dengan menawarkan 1,61 miliar saham (10% modal) seharga Rp 1.800–Rp 3.020 per saham, berpotensi meraih dana hingga Rp 4,88 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja operasional, pinjaman kepada entitas terkait, dan pembayaran utang kepada Merdeka Copper Gold (MDKA).
Proyek Emas Pani, yang dikelola EMAS, ditargetkan berproduksi 140.000–150.000 ons emas per tahun pada 2026-2030, meningkat hingga 500.000 ons setelah pengembangan fasilitas CIL. IPO EMAS diprediksi menguntungkan MDKA melalui pembayaran utang dan peningkatan valuasi, serta berdampak positif bagi Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sebagai pemegang saham MDKA.