IHSG Dibuka di Zona Merah, Turun 0,29 Persen

Awal perdagangan Selasa (9/9) menunjukkan pergerakan yang kontras di pasar keuangan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka sesi di zona merah, mencerminkan sentimen negatif yang melanda pasar saham. Namun, di sisi lain, nilai tukar rupiah justru tampil perkasa dengan menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), memberikan gambaran yang lebih optimis dari sektor valuta asing.

Secara lebih rinci, IHSG memulai hari dengan penurunan sebesar 22,246 poin, atau setara dengan 0,29 persen, membawa indeks ke level 7.744,603. Pelemahan ini sebenarnya sudah terindikasi sejak perdagangan preopening, di mana indeks harga saham tercatat melemah 18,337 poin (0,24 persen) dan bertengger di level 7.748,512 sebelum perdagangan resmi dimulai.

Berbeda dengan kinerja pasar saham, pasar valuta asing justru menunjukkan performa yang menjanjikan bagi mata uang Garuda. Berdasarkan data dari Bloomberg, kurs rupiah pada pukul 08.57 WIB berhasil menembus angka Rp 16.309 per dolar AS. Pencapaian ini menandai penguatan impresif sebesar 123,00 poin atau 0,75 persen, menunjukkan daya tahan rupiah di tengah fluktuasi global.

Sentimen beragam juga mewarnai pergerakan bursa saham Asia pada pagi ini. Beberapa indeks utama berhasil membukukan kenaikan, sementara yang lain menghadapi tekanan serupa dengan IHSG, menunjukkan dinamika regional yang kompleks dalam perdagangan saham global.

Berikut adalah rincian kondisi bursa saham Asia per pagi ini:

  • Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik 136,800 poin (0,31 persen), mencapai level 4.3767,300.
  • Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 279,550 poin (1,06 persen), mengakhiri sesi di posisi 25.906,460.
  • Indeks SSE Composite di China juga bergerak positif, naik 6,000 poin (0,13 persen) ke level 3,831,739.
  • Sebaliknya, Indeks Straits Times di Singapura mengalami penurunan 7,430 poin (0,17 persen), berada di level 4.301,120.