Saham Properti 2025: Insentif PPN & Suku Bunga Bikin Makin Seksi!

Ifonti.com – JAKARTA. Para investor dan pelaku pasar tengah menyorot prospek kinerja emiten properti yang diproyeksikan tetap memikat sepanjang semester II-2025. Optimisme ini kian menguat berkat sejumlah katalis positif, terutama perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga akhir tahun 2025. Ditambah lagi, tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang kini berada di level 5,25% semakin membuka peluang pertumbuhan bagi sektor ini.

IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways di Agustus, Ini 5 Saham Pilihan Kiwoom Sekuritas

Sejumlah analis pasar telah merilis ulasan mendalam dan rekomendasi saham-saham properti pilihan yang patut dipertimbangkan. Berikut adalah rangkuman prospek dan rekomendasi dari masing-masing emiten unggulan:

1. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) diproyeksikan akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) yang sangat solid. Prospek cerah ini didorong oleh ekspansi signifikan Net Leasable Area (NLA) ritel seluas 297.000 m²—menambah dari total eksisting 848.000 m²—dan penambahan sekitar 2.992 kamar hotel bintang 4 dan 5 hingga tahun 2031, jauh melampaui 2.266 kamar yang ada saat ini. Proyek-proyek strategis seperti kawasan terpadu di Batam dan Semarang, serta kelanjutan pembangunan Kota Kasablanka tahap 4, Gandaria City tahap 2, dan Pakuwon Mall tahap 5, dipercaya akan menjadi penopang utama pertumbuhan kinerja PWON dalam jangka menengah. Analis dari KB Valbury Sekuritas, Steven Gunawan, merekomendasikan ‘Beli’ untuk saham PWON dengan target harga Rp 480, memproyeksikan pendapatan mencapai Rp 6,86 triliun pada tahun 2025.

IHSG Rentan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Ini untuk Perdagangan Senin (4/8)

2. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) muncul sebagai salah satu emiten properti yang paling diuntungkan dari perpanjangan insentif PPN DTP. Data menunjukkan bahwa hingga semester I-2025, sekitar 33% dari total marketing sales CTRA berasal dari produk yang berhak mendapatkan fasilitas PPN DTP. Selain itu, CTRA memiliki inventaris properti yang substansial, bernilai antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun, yang seluruhnya memenuhi syarat diskon PPN. Fakta menarik lainnya, 84% dari penjualan mereka pada paruh pertama tahun ini berada di bawah Rp 5 miliar per unit, segmen yang sangat relevan dengan insentif tersebut. Didukung oleh serah terima unit dari prapenjualan tahun buku 2023 yang melonjak 24% year-on-year, CTRA diproyeksikan akan mencetak pertumbuhan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar 17% pada tahun 2025. Baruna Arkasatyo dan Joanne Ong dari CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan ‘Beli’ untuk saham CTRA dengan target harga Rp 1.180.

IHSG Rawan Terkoreksi pada Senin (4/8/2025), Intip Rekomendasi Saham Berikut Ini

3. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga memiliki prospek cerah, di mana kinerja marketing sales-nya berpotensi terdorong signifikan berkat kombinasi insentif PPN DTP dan kemungkinan penurunan lanjutan suku bunga BI pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV-2025. Lebih lanjut, peningkatan belanja pemerintah pada semester II-2025 diharapkan dapat menopang sentimen pasar secara keseluruhan dan meningkatkan keyakinan konsumen terhadap sektor properti. Meskipun demikian, analis mencatat adanya potensi kenaikan beban operasional (opex) akibat penyesuaian biaya pemasaran. Namun, dampaknya diperkirakan relatif kecil, mengingat kontribusi opex hanya sekitar 5% dari pendapatan per kuartal I-2025. Ismail Fakhri dari BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan ‘Beli’ untuk saham SMRA dengan target harga Rp 800.

Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Kiwoom Sekuritas untuk Agustus 2025

4. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan ambisi kuat dengan rencana pengembangan proyek hunian premium di Kota Wisata Cibubur. Proyek ini akan dilaksanakan melalui anak usaha patungan PT Karunia Sinar Mentari (KSM), di mana BSDE memegang porsi kepemilikan mayoritas 51% bersama mitra strategis Sinarmas Land HK, dengan nilai lahan mencapai Rp 2,8 triliun. Target marketing sales BSDE untuk tahun 2025 sebesar Rp 10 triliun dinilai sangat realistis oleh para analis, seiring dengan berlanjutnya tren penurunan suku bunga BI yang secara langsung akan mendorong peningkatan permintaan di pasar properti. Kendati demikian, Indy Naila dari Edvisor Profina Visindo mengingatkan bahwa persaingan antar pengembang dalam memperebutkan pangsa pasar juga diproyeksikan akan semakin ketat. Rekomendasi untuk saham BSDE adalah ‘Beli’ dengan target harga Rp 980.

 

BSDE Chart by TradingView

Ringkasan

Emiten properti diproyeksikan tetap menarik di semester II-2025 berkat perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga akhir 2025 dan tren penurunan suku bunga acuan BI. Beberapa emiten unggulan seperti PWON, CTRA, SMRA, dan BSDE diprediksi akan mengalami pertumbuhan kinerja positif. Analis pasar telah memberikan rekomendasi ‘Beli’ untuk saham-saham tersebut dengan target harga yang berbeda-beda.

PWON diproyeksikan tumbuh berkat ekspansi NLA ritel dan penambahan kamar hotel, sementara CTRA diuntungkan dari insentif PPN DTP dengan inventaris properti yang memenuhi syarat. SMRA berpotensi terdorong oleh kombinasi insentif PPN DTP dan penurunan suku bunga, serta peningkatan belanja pemerintah. BSDE berencana mengembangkan proyek hunian premium di Kota Wisata Cibubur dan menargetkan marketing sales sebesar Rp 10 triliun.