IHSG Berpotensi Bergerak Sideways pada Jumat (12/9). Cek Rekomendasi Saham Berikut

Ifonti.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat signifikan sebesar 48,89 poin atau 0,64% ke level 7.747,90 pada akhir perdagangan Kamis (11/9/2025) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penguatan pasar saham ini didorong oleh sentimen positif dari dukungan fiskal pemerintah, meskipun kekhawatiran atas stabilitas kabinet sempat membayangi.

Muhammad Wafi, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa penguatan IHSG sudah terasa sejak pagi hari. Katalis utamanya adalah pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengenai komitmen dukungan fiskal yang kuat. Menkeu Purbaya bahkan mengumumkan rencana stimulus sebesar Rp 200 triliun yang akan disuntikkan untuk meningkatkan likuiditas perbankan, dan dana ini berasal dari simpanan pemerintah di Bank Indonesia (BI).

Namun, di tengah optimisme tersebut, sentimen negatif tak terhindarkan muncul akibat isu reshuffle kabinet. Kekhawatiran pasar terutama dipicu oleh penggantian Sri Mulyani, yang menimbulkan keraguan akan kepastian fiskal dan kredibilitas anggaran negara. Tekanan ini bahkan sempat membuat nilai tukar Rupiah terdepresiasi.

IHSG Menguat 0,64% ke 7.747 pada Kamis (11/9/2025), BBNI, JPFA, BRIS Top Gainers LQ45

Senada dengan Wafi, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, juga mencatat penguatan IHSG pada Kamis (11/9/2025). Meskipun demikian, pergerakan indeks masih diwarnai tekanan jual yang menyebabkan IHSG belum mampu menembus level MA20. Herditya menambahkan, kinerja positif IHSG selaras dengan mayoritas bursa global dan Asia yang juga bergerak menguat pada hari itu. Secara domestik, sektor finansial menjadi pendorong utama, terutama berkat katalis suntikan dana Rp 200 triliun ke perbankan oleh Menkeu Purbaya untuk mendorong roda perekonomian.

Melihat prospek ke depan, Wafi memprediksi IHSG akan bergerak sideways to slight uptrend pada perdagangan Jumat (12/9/2025). Prediksi ini akan terwujud jika pasar merespons positif langkah pemerintah dalam mengatasi likuiditas dan mengelola risiko fiskal. Rentang pergerakan IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.700 – 7.850. Sektor perbankan dan keuangan tetap menjadi primadona untuk dicermati, khususnya bank-bank besar dan BUMN, mengingat stimulus likuiditas berpotensi besar membantu pertumbuhan kredit dan margin. Selain itu, sektor energi dan komoditas juga patut diperhatikan apabila harga komoditas global stabil atau ada kabar positif terkait ekspor.

IHSG Mulai Rebound Pasca Reshuffle Menteri, Masih Riskan Terkoreksi?

Berbeda dengan Wafi, Herditya memperkirakan IHSG justru rawan terkoreksi pada perdagangan Jumat (12/9/2025), dengan level support di 7.699 dan resistance di 7.801. Sentimen utama yang akan dicermati investor adalah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Bagi investor, Herditya menyarankan untuk mencermati saham-saham pilihan seperti DOOH dengan target harga Rp 168 – Rp 181 per saham, MLPL dengan target Rp 147 – Rp 154 per saham, serta WIRG dengan target Rp 186 – Rp 197 per saham.