Raup Pendapatan Rp 3,73 triliun, Begini Prospek Mr DIY (MDIY)

JAKARTAPT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), entitas pengelola jaringan ritel Mr DIY yang dikenal luas, berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang impresif di tengah tekanan daya beli masyarakat. Pada semester I-2025, MDIY membukukan pendapatan sebesar Rp 3,73 triliun, melonjak 15,5% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan Rp 3,2 triliun pada periode yang sama di tahun 2024.

Namun, di sisi lain, laba bersih MDIY justru mengalami koreksi. Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 507,4 miliar, turun 5% YoY dari sebelumnya Rp 543,2 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut, menurut Abyan Habib Yuntoharjo, Research Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, masih tergolong wajar. Abyan menyoroti pertumbuhan pendapatan MDIY yang tetap signifikan, bahkan di tengah kondisi daya beli masyarakat yang melemah. “Pendapatan yang tetap tumbuh dua digit di tengah daya beli yang lemah menunjukkan MDIY punya strategi pertumbuhan dan ketahanan bisnis yang baik,” papar Abyan dalam risetnya pada Senin (4/8/2025).

Menurut Abyan, strategi bisnis MDIY yang efektif dalam menyasar konsumen ditopang oleh pendekatan 4P, meliputi Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi. Keunggulan ini tercermin dari ketersediaan produk yang lengkap dan hemat, penempatan gerai yang tersebar luas dan dekat dengan pelanggan, serta inisiatif promosi yang konsisten. Faktor-faktor inilah yang menjadi kunci utama daya tarik Mr DIY di mata konsumen.

Dari aspek operasional, MDIY juga menunjukkan performa yang solid. Perusahaan berhasil mencatatkan EBITDA sebesar Rp 1,2 triliun, tumbuh 14,8% secara tahunan, dengan marjin EBITDA yang stabil di kisaran 32%. Selain itu, kinerja arus kas operasional juga mengalami perbaikan signifikan. Kas bersih dari aktivitas operasi melesat menjadi Rp 533 miliar, melonjak drastis dari Rp 200 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, menandakan efisiensi pengelolaan modal kerja.

Kesehatan struktur permodalan juga menjadi perhatian utama MDIY. Perusahaan berhasil menekan rasio utang (gearing ratio) menjadi 0,4 kali, lebih rendah dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar 0,5 kali. Ini menunjukkan kemampuan MDIY dalam mengelola kewajibannya dengan baik.

Dengan fundamental yang kuat, termasuk arus kas yang solid dan rasio utang yang rendah, Abyan Habib Yuntoharjo meyakini bahwa ruang ekspansi MDIY masih sangat terbuka lebar. “Fokus pada efisiensi akan menjadi kunci utama untuk menjaga profitabilitas hingga akhir tahun,” pungkas Abyan, menyoroti pentingnya pengelolaan biaya di sisa paruh kedua tahun ini.